Ia berharap dengan adanya museum ini sekiranya anak-anak muda bisa belajar, bahwa dari sekarang itu harus melawan namanya kebencian atau rasisme terhadap etnis atau kelompok tertentu.
"Jadi yang kita lawan sekarang bukan hanya antisemitisme atau anti-Yahudi, tapi juga misalnya Islamofobia, anti-Kristen atau anti-Buddha, Hindu, semua itu harus dilawan sejak dini," tuturnya.
Baca Juga:
3 Negara ini Impor Gula Merah dari Sulut
Menurut dia, jangan sampai ada hal seperti itu yang dibiarkan, karena Holocaust nanti bisa terjadi lagi di masa depan terhadap etnis yang lain.
"Ini yang coba kita hindari, dan khususnya juga kami hindari jangan sampai juga terjadi untuk Komunitas Yahudi tentunya," katanya.
Soal hubungan diplomatik Indonesia dengan Israel, Rabi Yaakov Baruch tak berkomentar panjang.
Baca Juga:
Bejat! Ayah di Minahasa Tega Perkosa Anak Kandung dan Anak Tirinya
Ia menegaskan, pihaknya tidak ada urusanya dengan politik dengan masalah tersebut.
"Karena bangunan museum ini murni dari kami sendiri, hanya untuk mengenang tentang yang terjadi terhadap bangsa kami, keluarga kami," paparnya.
Untuk urusan politik luar negeri, itu urusan pemerimtah dan sikap kami sebagai Komunitas Yahudi Indonesia tentunya mendukung sikap pemerintah Indonesia dalam hal ini yang berjuang bagi masyarakat Palestina dan membangun hubungan diplomatik.