Saat media mengunjungi lokasi ini, kegiatan pertambangan tetap berlanjut meskipun sempat turun hujan lebat.
Kepala Teknik Tambang Toka Tindung, Hary Irmawan, mengatakan, aktivitas pertambangan memang tidak berhenti untuk sejam pun alias selalu aktif 24 jam.
Baca Juga:
BPBD Kabupaten Solok Konfirmasi 15 Orang Tewas Akibat Longsor Eks Tambang Emas
"Lebaran, Natal, dan Tahun Baru, tidak berhenti operasi," kata Hary.
Sementara dari sisi produksi emas, angkanya terus meningkat sejak beberapa tahun terakhir, dari 61 kilo onces pada 2011, naik menjadi 207 kilo ounces pada 2020.
Bahkan, pada 2018, sempat menyentuh angka 270 kilo ounces.
Baca Juga:
Sebongkah Harapan Gadis Yatim Piatu Melihat Kembali Indahnya Dunia
Keseluruhan produksi emas ini kemudian diolah di pabrik pengolahan yang juga berada di dalam kawasan tambang.
Namun pabrik pengolahan ini baru menghasilkan produk gold bullion (gold dore) yang berupa campuran emas dan juga perak.
Gold dore inilah yang kemudian dikirim Archi ke PT Antam Tambang Tbk dan PT Bumi Sukesindo, dua perusahaan yang punya sertifikat untuk pemurnian emas.