Dia menambahkan, tim pelatih tingkat sekolah juga memberikan kesaksian ada peserta yang lulus seleksi di tim seleksi (timsel) tanpa ikut seleksi di sekolah. Mereka keberatan dengan sikap dari pihak tim seleksi.
"Kedua, hasil pembicaraan kami dan pelatih tingkat sekolah ada beberapa nama-nama mereka tidak ikut tahap awal. Kalaupun mengikuti hanya satu kali, tidak sampai tuntas. Makanya mereka (pelatih) juga heran, kenapa nama-nama ini dikirim dan kenapa nama-nama ini yang diluluskan," ungkap dia.
Baca Juga:
Resmob Polda Sulut Tangkap Tiga Terduga Pelaku Perdagangan Orang di Manado
Stenly menuding tahapan seleksi tidak dilakukan secara profesional karena didapati ada banyak ketidakwajaran saat seleksi di sekolah berlangsung. Padahal seharusnya semua calon atau peserta ikut seleksi di tingkat sekolah.
Namun kenyataannya ada peserta yang tidak ikut tahapan di sekolah namun mengikuti seleksi di tingkat tim seleksi.
"Kan tahapannya di sekolah, pelatihan di sekolah. Tahapan dasar pelatih di sekolah yang menyampaikan ada nama-nama ini tidak mengikuti secara penuh. Kan tidak layak. Dasar ini sebenarnya bukan dari kami, tapi pelatih sekolah," ucap dia.
Baca Juga:
BPJS Kesehatan Integrasikan Layanan Melalui Lima Program Sentralisasi
Diketahui sebelumnya, siswa SMAN 7 Manado, MG menyatakan keberatan usai dinyatakan tidak lulus seleksi calon anggota Pasukan Pengibaran Bendera Pusaka (Paskibraka) tahun 2022.
MG mengatakan bakal menggugat tim seleksi ke Pengadilan Negeri (PN) Manado.
Stenly menyatakan pihaknya telah siap mengajukan gugatan. Hanya saja untuk saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak keluarga.