"Belum satu keputusan majelis. Jadi belum satu keputusan final dari lembaga. Kalau yang sudah keputusan MUI harus dipleno," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Majelis Ulama Indonesia (MUI), Muhyiddin Junaidi, menyatakan pembangunan Museum Holocaust Yahudi di Sulawesi Utara merupakan pelanggaran nyata terhadap konstitusi. Muhyiddin meminta pemerintah menghancurkan bangunan museum tersebut.
Baca Juga:
3 Negara ini Impor Gula Merah dari Sulut
"Pemerintah Indonesia harus segera mengambil tindakan tegas dan menghancurkan bangunan museum tersebut karena itu bentuk provokatif, tendensius, dan menimbulkan kegaduhan baru di tengah masyarakat," ujar Muhyiddin kepada wartawan, Selasa (1/2/2022).
Sementara itu, Komunitas Yahudi di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), merespon penolakan Museum Holocaust Yahudi, di Tondano. Mereka menyebut kehadiran museum untuk memberikan edukasi terhadap generasi muda.
"Intinya saya ingin mengedukasi kepada masyarakat terutama generasi muda tentang bahaya rasisme dan kebencian," kata Pendiri Indonesia Holocaust Museum Rabbi Yaakov Baruch, saat ditemui wartawan, Sabtu (5/2).
Baca Juga:
Bejat! Ayah di Minahasa Tega Perkosa Anak Kandung dan Anak Tirinya
Yaakov mengatakan apabila rasisme dan kebencian tidak diperangi sejak awal, maka hal itu akan mengarah pada Holocaust atau tragedi kemanusiaan.
"Pesan dari museum ini kita tidak hanya perangi rasisme Yahudi saja. Tapi ini menentang terhadap rasisme terhadap agama manapun. Itu kita perangi bersama," ujarnya.[jef]