Seksi 2B Danowudu-Bitung telah menjalani Uji Laik Fungsi (ULF) pada awal Januari 2022, menyusul Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang diberikan Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR.
Ketersambungan secara penuh Tol Manado-Bitung ini diharapkan mampu memberikan dampak positif pada peningkatan volume lalu lintas dengan mengacu pada tingkat kelayakan sesuai business plan (rencana bisnis) pada Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
Baca Juga:
3 Negara ini Impor Gula Merah dari Sulut
Jalan Tol Manado-Bitung juga diharapkan dapat memangkas waktu tempuh cukup signifikan antara Manado dan Bitung.
Bila sebelumnya waktu tempuh antara kedua kota tersebut melalui jalan nasional berkisar 1,5 jam, maka waktu tempuh melalui Tol Manado-Bitung hanya sekitar 30 menit saja. Sehingga, dapat menciptakan efisiensi mobilitas orang maupun barang.
Tol Manado-Bitung dibangun dengan konsep Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Terdiri dari dua seksi.
Baca Juga:
Bejat! Ayah di Minahasa Tega Perkosa Anak Kandung dan Anak Tirinya
Seksi 1 Manado-Airmadidi sepanjang 14 kilometer yang dibangun Pemerintah dan Seksi 2 Airmadidi-Bitung 25 kilometer yang dibangun JMB.
Menurut Agus, kinerja Seksi 1 Manado-Airmadidi menunjukkan tren positif. Pada Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 lalu, dilintasi 9.600 kendaraan per hari.
Lalu lintas harian rata-rata (LHR) ini naik dibandingkan pada masa normal yang mencapai sekitar 5.000 kendaraan per hari.