WahanaNews-Sulut | Presiden Jokowidodo akan meresmikan jalan tol Manado-Bitung seksi 2B Danowudu-Bitung sepanjang 13,65 kilometer, pada Jumat (25/2/22) sore.
Hal tersebut dipastikan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danang Parikesit.
Baca Juga:
3 Negara ini Impor Gula Merah dari Sulut
"Rencananya akan diresmikan pada Jumat sore," kata Danang, seperti dilansir dari Kompas.com, Kamis (24/2/22).
Hal senada dikatakan Direktur Bisnis PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Mohamad Agus Setiawan.
Menurut Agus, jalan bebas hambatan berbayar pertama di Provinsi Sulawesi Utara ini akan diresmikan Jokowi, tepat pukul 15.00 WITA.
Baca Juga:
Bejat! Ayah di Minahasa Tega Perkosa Anak Kandung dan Anak Tirinya
Dengan beroperasinya seksi terakhir dari jalan tol sepanjang 39,9 kilometer ini, maka Tol Manado-Bitung telah siap beroperasi sepenuhnya.
"Sepekan setelah diresmikan, ruas ini akan beroperasi dengan tarif," ujar Agus.
Seksi pamungkas ini sekaligus melengkapi dua seksi sebelumnya sepanjang 26,35 kilometer yang sudah lebih dahulu dioperasikan pada tahun 2020 lalu.
Seksi 2B Danowudu-Bitung telah menjalani Uji Laik Fungsi (ULF) pada awal Januari 2022, menyusul Sertifikat Laik Operasi (SLO) yang diberikan Direktorat Jenderal (Dirjen) Bina Marga Kementerian PUPR.
Ketersambungan secara penuh Tol Manado-Bitung ini diharapkan mampu memberikan dampak positif pada peningkatan volume lalu lintas dengan mengacu pada tingkat kelayakan sesuai business plan (rencana bisnis) pada Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT).
Jalan Tol Manado-Bitung juga diharapkan dapat memangkas waktu tempuh cukup signifikan antara Manado dan Bitung.
Bila sebelumnya waktu tempuh antara kedua kota tersebut melalui jalan nasional berkisar 1,5 jam, maka waktu tempuh melalui Tol Manado-Bitung hanya sekitar 30 menit saja. Sehingga, dapat menciptakan efisiensi mobilitas orang maupun barang.
Tol Manado-Bitung dibangun dengan konsep Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Terdiri dari dua seksi.
Seksi 1 Manado-Airmadidi sepanjang 14 kilometer yang dibangun Pemerintah dan Seksi 2 Airmadidi-Bitung 25 kilometer yang dibangun JMB.
Menurut Agus, kinerja Seksi 1 Manado-Airmadidi menunjukkan tren positif. Pada Libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 lalu, dilintasi 9.600 kendaraan per hari.
Lalu lintas harian rata-rata (LHR) ini naik dibandingkan pada masa normal yang mencapai sekitar 5.000 kendaraan per hari.
"Dari pencapaian ini, kami optimistis ketika seluruh ruas beroperasi, LHR akan mencapai 12.900 kendaraan per hari sesuai dengan target PPJT," imbuh Agus.
Apalagi jika Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung, perumahan, pelabuhan, bandar udara yang perannya sangat penting, dibangun dan terkoneksi segera untuk mendapatkan manfaat dari kehadiran tol ini.
"Karena titik-titik tersebut akan menghasilkan peningkatan volume lalu lintas yang menggunakan jalan tol," tandas Agus.
Danang menambahkan, sebagai yang pertama di Provinsi Sulawesi Utara, jalan tol ini akan menjadi pendukung perkembangan KEK Bitung dan Pelabuhan Bitung.
"Sehingga harapannya ke depan trafik pun meningkat," imbuh dia.
Jika bisnis berkembang, kualitas waktu atau value of time pun naik. Pada gilirannya, masyarakat pengguna akan dapat memilih secara lebih baik.
Apakah akan menggunakan high quality road services dengan membayar, atau menggunakan public road atau jalan umum yang dibangun dengan anggaran pemerintah.
Menurut Danang, saat ini ruas eksisting Tol Manado-Bitung yang telah beroperasi memang masih sepi.Namun, dari pengalaman pengembangan jalan tol selama ini memperlihatkan waktu lima hingga tujuh tahun ramp up period sehingga trafik di jalan tol akan tumbuh.[jef]