Abdul Muhari juga menjelaskan, dalam upaya penyelamatan dan evakuasi, tim satgas gabungan juga terus mendorong dukungan berupa logistik dan peralatan yang dibutuhkan selama penanganan darurat dengan berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak dan pengungsian.
Adapun jenis-jenis dukungan tersebut meliputi beras 1,5 ton, mie instan 30 dos, ikan sardin kemasan 100 kaleng, masker 50 lembar, selimut, alat mandi, pembalut wanita, tikar/matras, dan beberapa obat-obatan yang dikirim oleh Makodam XIII/MDK, Korem, dan jajaran.
Baca Juga:
Gunung Ruang Naik ke Level IV 'AWAS' Menurut PVMBG Badan Geologi
Selanjutnya tikar sebanyak 123 lembar, selimut 400 lembar, terpal dua lembar, masker 2.000 lembar, gula 10 kg, kopi, dan teh dari Pemda Kabupaten Sitaro.
Kemudian sembako, masker, dan selimut dari Dinas Sosial setempat.
Berikutnya Kementerian Sosial juga telah mengirimkan tenda gulung 100 lembar, selimut 200 lembar, kasur 20 buah, velbed 16 unit, family kit 50 paket, telur 500 kg, ikan sardin kemasan 50 dus, bumbu dapur 50 kg, dan air mineral dalam kemasan gelas 200 dus.
Baca Juga:
Batik Air Travel Fair, Labuan Bajo PP Hanya Rp 1,9 Juta
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga telah mendorong dukungan berupa seng 10 ribu lembar, tenda pengungsi 5 set, tenda keluarga 100 unit, light tower 4 unit, genset 4 unit, sembako 300 paket, makanan siap saji 300 paket, hygiene kit 300 paket, matras 300 lembar, selimut 300 lembar, kasur lipat 150 lembar, masker 300 box, velbed 50 unit, berikutnya toilet portable 10 unit, dan survival kit pengungsi 300 paket.
BNPB juga memberikan dukungan berupa Dana Siap Pakai (DSP) senilai 350 juta rupiah untuk mendukung operasional termasuk pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak dan pengungsi.
Segala jenis bantuan tersebut dikirim dari Lanud Sam Ratulangi, Pelabuhan Kota Manado, dan Pelabuhan Kota Bitung. Adapun gudang logistik dari segala jenis bantuan ini berada di tiga titik, yakni posko induk, rumah warga, dan di pelabuhan Minanga di Kabupaten Sitaro.