Proses pembangunan PLTS yang relatif singkat yaitu kurang dari 4 bulan tersebut diharapkan dapat mendongkrak bauran energi selain itu juga dengan beroperasinya PLTS Sangihe ini telah terbukti mampu menghemat biaya operasional sampai dengan Rp128 Juta per bulan.
Tak hanya PLTS Sangihe, PLN juga membangun PLTS Atap berkapasitas 70 kilowatt peak (kwp) yang berlokasi di gedung kantor PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan Tahuna.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
“Energi baru terbarukan yang saat ini menjadi perhatian banyak pihak, oleh karenanya langkah ini menjadi aksi nyata PLN dalam mewujudkan komitmen sesuai dengan transformasi green, salah satunya dengan memanfaatkan energi bersih lewat PLTS Sangihe dan juga PLTS Atap Kantor PLN Tahuna,” tambah Basuki.
Dengan beroperasinya PLTS Sangihe dan PLTS Rooftop Kantor PLN Tahuna, maka bauran EBT di sistem kelistrikan Sulawesi Utara telah mencapai 24 persen.
Energi listrik saat ini sudah menjadi bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dalam kehidupan setiap hari, oleh karena itu PLN terus berkomitmen penuh dalam menjamin ketersedian listrik yang bukan hanya andal tapi juga bersih.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Pilar Green dalam Transformasi PLN juga terintegrasi dengan pilar Customer Focused, di mana PLN berusaha memberikan layanan terbaik dan berkualitas dengan pengalaman menggunakan listrik yang tidak hanya bersih tapi juga mudah untuk diakses. Hal ini dimungkinkan dengan aplikasi PLN Mobile yang bisa diunduh gratis dari Play Store dan App Store.[mga]