WahanaNews - Sulut | PLN Unit Induk Wilayah Suluttenggo menambah bauran energi baru terbarukan (EBT) lewat pembangkit listrik tenaga surya(PLTS) Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Hal ini kami lakukan sebagai komitmen untuk menggunakan energi bersih," ujar General Manager PLN Unit Induk Wilayah Suluttenggo Leo Basuki, di Manado kemarin.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Leo mengatakan, PLTS Smart Grid Sangihe dengan kapasitas 1,3 Mega Wattpeak (MWp) menjadi dukungan nyata PLN bagi penyelenggaraan Presidensi G20 yang mengusung isu transisi energi sebagai salah satu sektor prioritas.
Leo mengunjungi PLTS Hybrid dengan kapasitas 1,3 MWp yang terletak di Kelurahan Santiago Kecamatan Tahuna Barat Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
"PLTS Hybrid milik PLN tersebut dibangun di atas lahan seluas 2,6 hektare (Ha) dengan total investasi Rp 44 miliar," ungkapnya.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Beroperasi sejak akhir Juni 2022 PLTS, Sangihe diharapkan dapat menjadi komitmen nyata PLN dalam peningkatan pemanfaatan energi hijau untuk mencapai target neutral carbon pada 2060, sekaligus mendukung perhelatan G20 di Indonesia serta dapat membuat sistem kelistrikan di Sangihe menjadi lebih handal dan bersih.
Leo Basuki menjelaskan, PLTS Smart Grid Sangihe merupakan PLTS terbesar di Nusa Utara, dengan beroperasinya PLTS ini mampu menurunkan emisi karbon dengan penghematan BBM sebanyak 9.561 Liter dalam sebulan.
"Kehadiran PLTS Smart Grid Sangihe ini diharapkan dapat menguatkan tekad kita untuk terus berinovasi dalam mengembangkan potensi sumber energi terbarukan seperti energi matahari, serta energi lainnya yang didapat dari alam," papar Basuki.