WahanaNews-Sulut | Minyak goreng saat ini tengah menjadi incaran warga khususnya kaum ibu, pasalnya minyak goreng curah dan minyak goreng kemasan susah didapatkan di pasaran.
Kelangkaan minyak goreng ini dimanfaatkan beberapa oknum dengan menjual lebih dari Harga Eceran Tertinggi (HET ), dan menimbun minyak goreng di gudang.
Baca Juga:
3 Negara ini Impor Gula Merah dari Sulut
Selain langka muncul beberapa polemik di masyarakat untuk pembelian minyak goreng dipasaran/minimarket.
Seperti ketika ingin membeli minyak goreng, masyarakat diminta menyertakan fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan bukti vaksin Covid-19 sebagai syarat agar dapat membeli minyak goreng.
Dikutip WahanaNews-Sulut dari akun instagram @video_medsos, pada 21 Februari 2022.
Baca Juga:
Bejat! Ayah di Minahasa Tega Perkosa Anak Kandung dan Anak Tirinya
Postingan tersebut langsung memicu kemarahan warganet karena merasa aneh kalau hanya untuk membeli minyak goreng kemasan harus menyertakan fotokopi kartu keluarga dan bukti vaksin.
Dalam postingan tersebut tampak sejumlah minyak goreng yang tersusun rapi di rak minimarket, dengan bertuliskan syarat untuk pembelian minyak goreng tersebut.
"Perhatian!!! Setiap pembelian minyak kelapa harga subsidi wajib sertakan fotokopi Kartu Keluarga dan Bukti Vaksin," tulis foto unggahan yang tersebar.
Selain itu, pembelian minyak goreng juga dibatasi yaitu kemasan 1 liter hanya bisa 2 buah per merek.
Sedangkan kemasan 2 liter dan 5 liter pembelian hanya 1 buah per merek.
Pembatasan pembelian dan syarat tersebut hanya untuk minyak goreng program subsidi Rp. 14 Ribu per liter dari pemerintah.
Ada juga minyak goreng kemasan 2 liter dibandrol dengan harga Rp. 28 ribu. Dan kemasan 5 liter dibandrol harga Rp 70 ribu.
Sampai saat ini belum diketahui dimana lokasi diberlakukannya syarat pembelian minyak goreng tersebut.
Lantas unggahan tersebut menuai krtitik dari warganet yang kurang setuju dengan syarat tersebut.
"mau masak juga ampun ribetnya negeri dongeng padahal mau beli bukan bansos". Tulis akun @dickypermana_sidik
“cuan banget emang vaksin ya,” tulis akun @viansyah88
“lebih ribet lagi di daerahku, beli minyak yang ada promonya minimal harus belanja 10 ribu 14.000 + 10.000 = 24.000 ambil keuntungannya gak kira2 emang. Bukannya ngebantu malah nambahin susah masyarakat,” tulis @karunia_putri.
“gak sekalian sertifikat tanah, SIM, STNK,” tulis @arikarbela2.[jef]