"Kegiatan inovasi ini akan membantu masyarakat terutama PUS untuk lebih mudah mendapatkan akses pelayanan KB secara gratis untuk dapat mengatur dan merencanakan kehamilan supaya dengan perencanaan yang baik maka generasi yang dihasilkan juga akan terbebas dari stunting," ujarnya.
Prevalensi stunting Sulawesi Utara berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 naik menjadi 21,3 persen dibandingkan tahun 2022 (Data SSGI) sebesar 20,5 persen.
Baca Juga:
BKKBN Sulut dan Pemkab Minahasa Selatan Libatkan Pakar Identifikasi Penyebab Stunting
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]