Sulut.WahanaNews.co, Manado - Personel Panitia Pemungutan Suara (PPS) Kelurahan Singkil, Kota Manado, Sulawesi Utara, Endang Soetopo (47), menyatakan bahwa ia mendapatkan manfaat dari keberadaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), setelah mengalami sakit pasca pencoblosan Pemilu 2024.
"Satu hari setelah pelaksanaan pemilu tepatnya tanggal 15 Februari 2024 saya merasakan kelemahan tubuh hingga membuat saya jatuh pingsan. Ternyata gula darah saya sangat rendah, selain itu vertigo saya kambuh," kata Endang di Manado, Minggu (18/2/2024).
Baca Juga:
BPJS Kesehatan Gelar Sarasehan Sosialisasi Program JKN Bersama Polri dan Bhayangkari
Endang menambahkan, saat itu ia langsung diantar ke Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Medical Center Manado. Ia sendiri terdaftar sebagai peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), langsung dilayani oleh pihak rumah sakit karena status kepesertaannya dalam kondisi aktif.
"Saat itu saat tubuh lemah, saya langsung diinfus dan diberikan obat oleh dokter. Waktu itu saya tidak membawa Kartu Indonesia Sehat atau KIS namun yang ada di dompet saya hanya kartu tanda penduduk. Pihak rumah sakit tetap melayani saya dengan baik," katanya lagi.
Hak rawat inap Endang adalah kelas tiga, namun waktu itu ruangan dalam keadaan penuh, dia kemudian dirawat di kelas yang lebih tinggi.
Baca Juga:
Program JKN, Solusi Cerdas Persalinan Tanpa Kantong Jebol
"Ruangan kelas dua dan kelas tiga saat itu dalam kondisi penuh pasien, dengan bijak pihak rumah sakit merawat saya di ruangan kelas satu. Di situ saya bersyukur, walaupun terdaftar sebagai penerima bantuan iuran saya tidak merasakan adanya diskriminasi," ungkapnya.
Endang memberikan apresiasi kepada BPJS Kesehatan karena memberikan perhatian besar kepada seluruh petugas penyelenggara pemilu.
"Kini kami bisa melanjutkan tugas negara dengan baik dan dengan tubuh yang sudah sehat kembali. Tenang dengan JKN, nyanda usah kuatir marijo (tidak usah khawatir mari) tuntaskan tugas negara," ajaknya.