WahanaNews - Sulut | Banjir dan tanah longsor yang melanda pada Jumat (27/1/2023) masih menyisakan dampak bagi masyarakat Kota Manado, Sulawesi Utara.
Hingga kini, masyarakat masih membersihkan lingkungan dan rumah masing-masing. Hujan yang terus turun hingga kini membuat kegiatan pembersihan tersendat.
Baca Juga:
Tingkatkan Tampungan Air di NTT, Kementerian PUPR Selesaikan Pembangunan Bendungan Temef
Di sisi lain, banyak masyarakat yang tidak bisa kembali ke rumahnya karena hancur diterjang banjir dan tanah longsor. Kejadian tersebut juga menewaskan lima orang.
Masyarakat pun mempertanyakan fungsi Bendungan Kuwil Kawangkoan yang diawal pembangunan dan peresmiannya digadang-gadang mampu mengatasi banjir di Kota Manado dan sekitarnya.
Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I, I Komang Sudana menjelaskan bahwa Bendungan Kuwil Kawangkoan hanya mampu mereduksi banjir sejumlah 25 persen.
Baca Juga:
Kebanggaan Terbaru Era Jokowi: Bendungan Leuwikeris Senilai Rp 3,5 T Siap Beroperasi
“Jadi sebenarnya di kejadian banjir kemarin kita sudah mengendalikan,” ujar I Komang Sudana, Kamis (2/2/2023).
Menurutnya, Kota Manado dilalui 5 sungai besar, yaitu Sungai Malalayang, Sungai Sario, Sungai Sawangan, Sungai Tondano, dan Sungai Singkil. Bendungan Kuwil Kawangkoan sendiri hanya mampu mengatasi banjir dari Sungai Tondano dan Sungai Sario.
“Kita berupaya mengendalikan air di Sungai Tondano dengan pola operasi bendungan. Jumat pagi kita sudah menutup bendungan, mengurangi banjir di Sungai Tondano, tetapi kita harus memperhatikan keamanan bendungan,” jelas I Komang Sudana.