WahanaNews-Likupang | Terputusnya jalan trans Girian Likupang, di kawasan Kayuwale Kelurahan Pinasungkulan Kecamatan Ranowulu, Kota Bitung Sulut mendatangkan berbagai spekulasi dari masyarakat.						
					
						
						
							Mulai dari karena bencana alam tanah longsor, hingga dugaan karena aktivitas blasting atau pengeboman di lokasi tambang emas.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									KUHP Baru Akan Berlaku Januari 2026, Ini Konsekuensi yang Harus Dipahami
								
								
									
										
	
									
								
							
						
						
							Lokasi jalan putus, tepat berada dekat sekali dengan lokasi penggalian emas atau pit, milik perusahan emas raksasa di Provinsi Sulut.						
					
						
						
							Namanya PT Maeres Soputan Mining (MSM) dan Tambang Tondano Nusajaya (TTN), beroperasi di Kota Bitung dan Kabupaten Minut Provinsi Sulut.						
					
						
						
							Peristiwa petusnya jakan Nasional itu, pada Minggu (2/1/2022) ketika hujan lagi deras-derasnya mengguyur.						
					
						
							
								
								
									Baca Juga:
									Dukung Kebijakan Baru Uji KIR, Ono Surono Nilai Bengkel Resmi Punya Kapasitas Teknis Memadai
								
								
									
	
								
							
						
						
							Pasca putusnya jalan trans Girian Likupang, pihak perusahan emas PT MSM/TTN bergegas membuat jalan alternatif.						
					
						
						
							Dari amatan di lapangan, jalan alternatif itu berada di lokasi atau areal tambang, tepatnya di satu diantara galian atau pit bernama Alaskar.						
					
						
						
							"Akses jalan dimaksud adalah pengalihan jalan ke area yang sudah dibebaskan PT TTN tidak jauh dari jalan utama yang terputus,” tulis Herry Inyo Rumondor Deputy Manager External Relation PT MSM/TTN lewat sambungan WA, Selasa (4/1/2022).