Sulut.WahanaNews.co, Manado - Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berhubungan dengan kerajinan di Sulawesi Utara dihadapkan pada tantangan untuk dapat menembus pasar negara-negara di Pasifik Utara.
"Ekspor kita selama dua tahun sudah berjalan karena pak Gubernur Sulut mampu membuka direct call ke luar negeri," kata Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw di acara Rakerda Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sulut di Manado, Selasa (7/5/2024).
Baca Juga:
Kredit UMKM Tanpa Jaminan dan Bunga di Kukar Jadi Rujukan Daerah
Saat ini, kata Wagub Steven, sudah terbuka penerbangan langsung ke Jepang, China serta Singapura.
"Ini sebuah peluang yang hendaknya bisa dimanfaatkan oleh Dekranasda Sulut. Apalagi apalagi pemerintah pusat sudah menetapkan hanya 17 airport yang boleh melaksanakan penerbangan internasional," ujarnya.
Upaya Pemerintah Provinsi Sulut membuka penerbangan langsung ke sejumlah negara, kata Wagub, sudah sesuai dengan arah (on the track) karena memberikan dampak langsung pada fasilitas di daerah melaksanakan ekspor.
Baca Juga:
Gawat! Korban PHK di Indonesia Tembus 64 Ribu, 3 Sektor Utama Paling Terdampak
"Peluang ini menjadi tantangan Dekranasda supaya outlook dari hasil tersebut adalah keluar negeri, bukan hanya dalam negeri. Negara-negara di pasifik utara sangat gandrung, sangat gemar dengan produk kerajinan Indonesia. Ini peluang yang harus dimanfaatkan," kata Wagub.
Karena itu, kata Wagub pemerintah daerah maupun Dekranasda terus berupaya agar kualitas kerajinan daerah terus ditingkatkan.
"Alokasi anggaran untuk UMKM ada sebanyak Rp7 triliun. Hanya saja yang tersalur baru sekitar Rp300 juta," ujarnya.
Minimnya penyerapan bantuan UMKM tersebut karena tidak banyak unit usaha yang mempunyai rencana bisnis serta tidak memiliki akses ke dunia perbankan.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]