WahanaNews-Sulut | PT PLN (Persero) terus melakukan berbagai upaya untuk mendukung program pemerintah terkait strategi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).
Misalnya,upaya PT PLN (Persero) UIKL Sulawesi UPDK Minahasa saat melakukan operasi komersil cofiring unit dua PLTU Amurang dengan menggunakan biomassa sawdust atau serbuk gergaji.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Hal itu disampaikan Manager PT PLN Persero, Unit Pelayanan Pengendalian Pembangkitan (UPDK) Minahasa, Andreas Arthur Napitupulu, di Amurang, Sulut, Selasa (26/4/22).
"Hal ini menindaklanjuti program transformasi PLN dalam pilar Green dan juga mendukung program penurunan emisi," kata Andreas.
Andreas menjelaskan, mulai pada tanggal 26 April 2022, PT PLN (Persero) UIKL Sulawesi, UPDK Minahasa mulai melaksanakan operasi komersil/Go Live Cofiring Unit 2 PLTU Amurang dengan menggunakan biomassa sawdust.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Pelaksanaan operasi komersil ini, katanya, merupakan tindak lanjut dari hasil ujicoba cofiring yang telah dilakukan pada tanggal 25 Juni 2021 lalu di PLTU Amurang.
Dia menerangkan, serupa dengan pelaksanaan ujicoba sebelumnya, pelaksanaan cofiring ini digunakan dengan melakukan pencampuran antara batubara dengan sawdust dengan komposisi 95 persen Batubara dan 5 persen Biomassa sawdust dari total Batubara yang digunakan.
Andreas mengatakan, hal tersebut dilaksanakan setelah mendapatkan rekomendasi dari PLN Puslitbang dengan mempertimbangkan kompatibilitas antara bahan bakar tersebut dengan peralatan boiler di PLTU Amurang.