WahanaNews-Sulut | Sulitnya mendapat bahan bakar minyak (BBM) jenis solar di Sulawesi Utara (Sulut), membuat sejumlah sopir harus antre berjam-jam di SPBU demi mendapatkan solar.
Beberapa sopir bahkan harus rela antre hingga 15 jam agar mendapat solar.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Seperti yang terjadi di salah satu SPBU di Kabupaten Minahasa Utara (Minut), antrean panjang terjadi sekitar 500 meter. Tampak kendaraan truk antre berjejer untuk mengisi BBM jenis solar.
Kondisi serupa juga terlihat di SPBU di Jalan Ring Road 1, Kota Manado. Sejumlah sopir mengaku sudah berjam-jam harus mengantre untuk dapat mengisi BBM jenis solar.
Kondisi serupa juga terjadi di SPBU Winangun, Kota Manado. Tak sedikit kendaraan yang harus mengantre. Akibatnya arus lalu lintas di jalan raya Manado-Tomohon mengalami kemacetan di lokasi.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Saya antre dari jam 8 malam (hingga jam 11 pagi). Pas antrean, solar abis. Jadi menunggu sampai sekarang," kata Arafik Jakaria, di SPBU Kalawat, Minahasa Utara, Sulut, seperti dilansir dari detikcom, Kamis (24/3/22).
Arafik mengaku dalam sepekan terakhir ini merasa kesulitan mendapatkan BBM jenis solar. Dia berharap ada solusi dari pemerintah dan pihak Pertamina.
"Ba antre begini sudah satu minggu lebih. Tolong Pertamina ada SPBU yang dibebaskan mengisi dengan volume yang besar, mobil rakitan yang ambil solar jenis subsidi," ungkap dia.
Sementara sopir truk lainnya bernama Osvaldo Makatei mengatakan antrean panjang ikut berdampak terhadap pekerjaannya. Masalahnya dia sudah antre sejak pukul 03.00 Wita dini hari tadi.
"Dari jam 3 subuh. Waktu saya datang ada yang sudah ada sejak malam," ujarnya.
Dia mengaku tak mengetahui penyebab terjadinya antrean panjang di sejumlah SPBU. Menurutnya, sudah seminggu ini antrean terus ada di sejumlah SPBU namun baru kali ini terjadi antrean panjang dan lama.
"Mulai dari awal Januari, tapi tidak sepanjang ini. Sudah satu minggu belakang ini saya antrean terus," kata dia.
Penjelasan Pertamina Regional Sulawesi
Sementara itu, Area Manager Communication PT Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Laode Syarifuddin Mursali mengaku stok BBM jenis solar di Sulut masih tersedia. Dia menegaskan antrean tak dipicu kekurangan stok solar.
"Terkait masalah stok kita cukup," ujarnya.
Laode menjelaskan kendalanya saat ini rata-rata masyarakat menginginkan BBM subsidi. Padahal BBM jenis subsidi hanya diperuntukkan bagi kendaraan kendaraan tertentu.
"Namanya subsidi kan, hanya diperuntukkan untuk kendaraan-kendaraan tertentu. Sementara untuk kendaraan angkutan industri kan bukan BBM jenis solar, sementara itu bukan peruntukannya," tuturnya.
Dia menyarankan agar masyarakat mengisi BBM jenis subsidi secukupnya, bukan sebanyak-banyaknya. Tak hanya itu, pihaknya bakal melakukan pengawasan ketat terkait peruntukan BBM subsidi.
"Nanti kita tegur, itu memang kita sudah menyampaikan bahwa penggunaan BBM subsidi harus diperuntukkan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang telah ditetapkan," kata Laode.[jef]