WahanaNews-Sulut.co| Seorang Warga Negara Asing (WNA) bernama Shaunda Brown, yang tengah menjalani karantina setelah divonis positif Covid-19, memuji bangsal atau ruangan untuk pasien yang ada di rumah sakit di Sulawesi Utara sebagai fasilitas terbaik yang pernah dia lihat untuk pasien COVID-19 di seluruh dunia.
Dalam cerita yang dibagikan di akun facebooknya, Shaunda memberikan kesaksian jika pelayanan yang diberikan sangat baik, di mana setiap hari ada orang yang membersihkan kamar pasien COVID-19 sehingga lebih nyaman.
Baca Juga:
Pemkot Jakarta Barat Juara 2 Kategori Inovasi Karya Kehumasan di Ajang AHJ 2024
"Bangsal COVID rumah sakit Pemerintah Sulawesi ini, baru-baru ini dibangun untuk menampung pasien karantina yang terbang ke Manado. Semuanya baru dan dirancang untuk karantina COVID. Mereka membersihkan kamar saya setiap hari, dan itu adalah fasilitas terbaik yang pernah saya lihat untuk pasien covid di dunia," tulis Shaunda.
Walaupun diakui Shaunda saat ini bangsal tersebut mulai penuh karena adanya pertambahan pasien, namun dirinya merasa enjoy dengan apa yang dia dapatkan selama karantina dilakukan.
Shaunda sendiri membagikan video ketika dirinya sementara berdansa di dalam ruangan karantina rumah sakit tersebut.
Baca Juga:
Upaya Turunkan Tingkat Pengangguran, Pemkot Bekasi Buka Job Fair II 2024
Walaupun diakuinya sempat kaget karena dipindahkan dari resort pantai, tempat sebelumnya dia menjalani karantina, namun dirinya mulai bisa menerima itu.
Menanggapi hal itu, Ketua Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) Sulut, Merry Karouwan mengatakan bahwa WNA tersebut menari sebagai bentuk ekspresi dari rasa puas.
"Yang bersangkutan menari untuk mengekspresikan kepuasannya. Itu tidak bisa terbelikan," kata Merry kepada wartawan, Minggu (30/1/2022).
Ekspresi kepuasan itu kata dia menjadi bukti dari keseriusan pemerintah daerah dalam menangani penyebaran COVID-19 di Sulut.
"Bukti keseriusan Pemda. Saya rasa itu kata yang paling tepat yah," ujarnya.
Dino Gobel, Staff Khusus Gubernur Sulut Bidang Pariwisata menambahkan bahwa video tersebut menjadi bukti penanganan pasien COVID-19, khususnya warga asing, di rumah sakit di Sulut.
"Profesional terutama prinsip hospitality yang ditegaskan Pak Gubernur Olly, sudah dilaksanakan kawan kawan paramedis. Dengan begitu, warga asing merasa nyaman. Betah bahkan akan mengisahkannya sebagai promosi gratis Sulut destinasi wisata paling aman dan nyaman," tutur Dino, seperti dikutip dari sindonews.com, Senin (31/1/22) .
Meski demikian kata dia, menyambut kebijakan pemerintah pusat menjadikan Manado sebagai pintu penyelenggaraan perjalanan luar negeri (PPLN), Gubernur Sulut, Olly Dondokambey tetap tegas.
Yaitu prokes COVID-19 wajib dijalankan, PCR double saat tiba Manado dan selama di masa karantina di pulau atau di hotel wajib.
"Begitu pun dengan masa tinggal sesuai standar WHO adalah wajib. Namun demikian, hospitality, kemanusiaan dijunjung tinggi. Hasilnya? Lihat pengakuan bule ini. Respek dan hormat buat paramedis Sulut," pungkasnya.
Sekadar diinformasikan, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, menerapkan kebijakan kepada warga negara asing yang baru tiba di Kota Manado untuk menjalani karantina di resort-resort wisata.
Namun, jika para WNA itu positif COVID-19, secara otomatis mereka akan menjalani perawatan di rumah sakit yang disediakan oleh pemerintah.[jef]