Sulut.WahanaNews.co, Manado - PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (Suluttenggo) mengimbau pelanggan dan warga agar memperhatikan jaringan listrik selama cuaca ekstrem yang diperkirakan BMKG akan berlangsung di wilayah tersebut hingga 3 November 2024.
"Kami mengimbau masyarakat tetap berhati-hati di sekitar jaringan listrik, terutama saat cuaca buruk," kata General Manager OLN UID Suluttenggo Atmoko Basuki di Manado, Sabtu.
Baca Juga:
Kolaborasi Transportasi Hijau di Jakarta, PLN Layani 7,5 MVA untuk Charging Station Bus Listrik PT Bianglala
Dia mengatakan pelaporan potensi bahaya dan gangguan kelistrikan dapat dilakukan dengan mudah melalui aplikasi PLN Mobile yang tersedia secara gratis.
BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem potensi hujan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang.
Pada 2 November 2024, cuaca ekstrem diperkirakan terjadi di wilayah Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Baca Juga:
Layanan SuperSUN PLN, Inovasi Listrik Bersih 24 Jam, Dukung Kemajuan Masyarakat Kepulauan di Sulawesi Selatan
Sedangkan pada 3 November diprediksi terjadi di wilayah Kota Bitung, Kota Tomohon, Kota Kotamobagu, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa Tenggara, Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, dan Kabupaten Bolaang Mongondow Utara.
Pada tanggal 1 November 2024, petugas PLN dengan cepat melakukan penormalan dan mengamankan instalasi listrik akibat cuaca ekstrem, di Sulut.
"Cuaca buruk dan angin kencang di beberapa lokasi di Kota Manado mengakibatkan terhentinya pasokan listrik di beberapa tempat. Daerah terdampak akibat cuaca buruk ini meliputi beberapa wilayah termasuk sebagian Kota Manado, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Selatan, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, dan Kabupaten Minahasa," katanya.
Dia mengatakan setelah terhentinya pasokan tenaga listrik tersebut pihaknya langsung memberikan instruksi percepatan pemulihan dan langsung memantau kondisi system kelistrikan.
“Kami memastikan bahwa tim lapangan bergerak cepat untuk mengamankan instalasi dan memulihkan pasokan tenaga listrik. Keselamatan dan keandalan pasokan listrik tetap menjadi prioritas utama dalam setiap tindakan yang kami ambil,” kata Atmoko.
Pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, saat pasokan Listrik terhenti kami bergerak cepat melakukan pemulihan dari sisi penyaluran dan melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan guna percepatan pemulihan pasokan listrik.
Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Manado Mulke Gal Tumanken, langsung memberikan instruksi kepada tim untuk bergerak cepat.
“Kami memastikan seluruh tim bersinergi mengamankan instalasi terdampak, memperbaiki jaringan yang rusak akibat angin kencang, dan menangani gangguan lainnya dengan langkah yang cepat, tepat,” ungkap Mulke.
PLN mengerahkan total 80 petugas ke lapangan untuk memeriksa dan memperbaiki jaringan terdampak. Tim-tim ini bertugas melokalisir titik-titik gangguan serta mempercepat proses perbaikan.
“Skema penormalan pasokan listrik kami mulai dengan mengevaluasi jaringan terdampak dan selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan petugas,” tambah Mulke.
Sampai saat ini pukul 20.00 Wita petugas terus berupaya memulihkan pasokan listrik untuk memperbaiki instalasi kelistrikan PLN yang terdampak dan pemulihan pasokan listrik sudah 99 persen.
PLN berhasil memulihkan pasokan listrik kepada 61.154 pelanggan, atau sekitar 99,8 persen dari total pelanggan terdampak.
Meski demikian, masih terdapat 4 gardu distribusi yang belum sepenuhnya beroperasi dan terus menjadi fokus utama tim PLN dalam upaya pemulihan.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]