WahanaNews - Sulut | Perusahaan Listrik Negara (PLN) membangunan jaringan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 Kilo Volt (KV) yang menghubungkan Pulau Buton dan Pulau Muna, membentang dari Raha sampai Baubau, Sulawesi Tenggara.
Ini merupakan jaringan transmisi 150 kV antar pulau pertama yang ada di Sulawesi. Pengadaan jaringan SUTT 150 kV Raha-Baubau memerlukan pembangunan 278 tower yang terbagi atas 2 tahap yang secara keseluruhan progres pengerjaannya sudah mencapai 73,31%.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Tahap 1 merupakan jaringan gardu induk Raha - TIP 141, dan tahap 2 dari TIP 141 hingga gardu induk Baubau. Khusus untuk tahap 2 pada TIP 231-232 akan melintasi laut yang merupakan jalur utama transportasi perairan.
Guna melancarkan proses survei pengurusan izin melintas laut, PLN bekerjasama dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Baubau dan Distrik Navigasi Kelas III Kendari.
“Khusus untuk jaringan yang melintasi laut di perairan Selat Buton, PLN berkolaborasi dengan KSOP Kelas II Baubau dan Distrik Navigasi Kelas III Kendari,“ kata General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi, Defiar Anis, dalam keterangan persnya, Sabtu (6/8/2022).
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi Distrik Navigasi Kelas III Kendari, Kamaluddin Latumanggi mengatakan, pihaknya akan memberikan dukungan dalam pembangunan proyek strategis nasional (PSN) tersebut.
Kamaluddin menyampaikan, tim gabungan telah melakukan survey untuk mengambil titik koordinat as tower penyeberangan yang disertai dengan pengukuran pasang surut air laut sebagai pertimbangan teknis dan rekomendasi dalam penerbitan izin melintas laut.
“Sehubungan dengan adanya rencana pembangunan jaringan transmisi yang akan melintasi alur pelayaran dan perlintasan di Baubau," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah menargetkan interkoneksi jaringan listrik di pulau-pulau besar di Indonesia, yakni Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi, dapat terealisasi pada 2024.
Hal ini untuk memenuhi kebutuhan listrik di seluruh wilayah. Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial menjelaskan bahwa interkoneksi ini untuk menjaga stabilitas sistem kelistrikan. Selain keempat pulau tersebut, pemerintah juga berencana membangun interkoneksi di beberapa pulau lainnya.
"Target pemerintah pada tahun 2024 adalah interkoneksi di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi, dan beberapa interkoneksi antar pulau baik yang sedang progres maupun masih dalam kajian," ujar Ego dalam sebuah acara diskusi virtual, Rabu (7/7/2022).[mga]