WahanaNews - Sulut | Pemadaman listrik di wilayah Sulawesi Utara (Sulut) berlangsung berjam-jam. Bahkan di wilayah Minahasa Utara baru menyala sekira pukul 20.40 Wita atau setelah padam hampir 10 jam.
“Penyebab gangguan masih kami investigasi, kami langsung melakukan upaya penormalan melalui pengaturan dan pengalihan listrik dari Gardu Induk (GI) terdampak ke lokasi Gardu Induk terdekat sesuai dengan kapasitas peralatan secara optimal,” kata General Manager PLN Suluttenggo, Johanes Avilla Ari Dartomo dalam postingan media sosial resmi PLN UIW Suluttenggo, Selasa (11/10/2022).
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Johanes menjelaskan, PT PLN (Persero) gerak cepat mengatasi gangguan pada sistem kelistrikan di Sulawesi Utara dan Gorontalo (Sulutgo) dengan mengerahkan seluruh sumber daya.
PLN Unit Induk Wilayah Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah dan Gorontalo (PLN UIW Suluttenggo) memastikan bahwa pada saat terjadinya gangguan tenaga listrik, sistem proteksi langsung bekerja, Under Frequency Relay (UFR) secara otomatis mendeteksi gangguan frekuensi listrik dan secara bertahap bekerja untuk mengamankan sistem kelistrikan hingga indikasi gangguan ditemukan.
General Manager PLN Suluttenggo, Johanes Avilla Ari Dartomo menerangkan, pihaknya langsung mengkoordinasikan sisi pembangkitan dan penyaluran, sisi distribusi sampai dengan seluruh petugas di lapangan untuk memastikan upaya penormalan sekaligus melakukan identifikasi penyebab terganggunya sistem kelistrikan.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
"Data per pukul 18.00 WITA, PLN sudah berhasil memulihkan 64,99 persen gangguan kelistrikan yang terdampak. Saat ini, PLN menerjunkan 92 petugas sebagai upaya memulihkan 26 gardu induk yang terdampak secara bertahap," ujarnya.
Dartomo juga menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini dan terus melakukan upaya percepatan penormalan dengan tetap memperhatikan keselamatan kerja bagi masyarakat umum maupun petugas yang bekerja.
"Kami memohon maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami kerahkan seluruh sumber daya yang ada agar masyarakat bisa menggunakan listrik kembali," ucap Dartomo.[mga]