Sulut.WahanaNews.co, Manado - Ketua Bawaslu Manado, Brilliant Maengko, menyatakan bahwa 677 pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) akan mulai bertugas pada masa tenang menjelang hari pencoblosan.
"Saudara-saudara PTPS akan mulai bertugas di masa tenang, ikut membantu panwas kelurahan dan kecamatan untuk memantau semua alat peraga kampanye apakah sudah diturunkan atau belum, dan di hari H mengawasi jalannya pemungutan dan penghitungan suara," kata Ketua Bawaslu Manado, Brilliant Maengko, saat memberikan sambutan dalam pelantikan ratusan PTPS di Manado, Senin (4/11/2024).
Baca Juga:
Bawaslu Penajam Paser Utara Perkuat Pengawasan Pilkada dengan 293 Petugas PTPS
Maengko mengatakan, belajar dari pengalaman waktu pemilihan umum lalu, peran dan dukungan PTPS sangat diperlukan, sebab hingga H-1 masih ada uang memasang APK sehingga menyebabkan para pengawas bekerja ekstra keras menurunkan semua yang masih terpasang.
Selain itu, Maengko juga minta agar para PTPS mau membantu Panwas kelurahan dan kecamatan untuk memperhatikan meneliti apakah calon KPPS yang akan dilantik pada tanggal 7 November itu, benar-benar bersih atau justru terafiliasi dengan partai politik atau calon tertentu.
"Bantuan PTPS akan sangat berarti bagi Panwaslur dan Panwascam, sebab banyak yang harus diteliti dan diawasi, jika memang menemukan ada yang terafiliasi dengan parpol atau calon tertentu, silakan mencatatnya dan meneruskan kepada Panwaslur untuk disampaikan ke Panwascam, dan Bawaslu sehingga bisa ada rekomendasi bagi KPU," kata Maengko.
Baca Juga:
Bawaslu Tabalong Ingatkan 550 Pengawas TPS Jaga Integritas Selama Pilkada 2024
Di sisi lain, dia mengingatkan seluruh PTPS yang baru dilantik itu agar mempersiapkan diri dengan baik, jangan sampai ketika waktu pencoblosan, malah jatuh sakit.
Dia mengingatkan, saat pencoblosan nanti, maka seluruh PTPS akan bekerja sejak pagi sampai seluruh proses pencoblosan, penghitungan dan rekapitulasi di tingkat TPS selesai baru bisa pulang, sambil memperhatikan semua kelengkapan, terutama C1, juga harus mempunyai foto dan video semua peristiwa dan mencatat apa saja yang terjadi di TPS.
"Kemudian terakhir harus membuat laporan pertanggungjawaban, sehingga tidak akan jadi beban di lain hari, dan tetap bisa dipercaya untuk kerja-kerja kepemiliuan seperti itu," kata Maengko.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]