Sulut.WahanaNews.co, Kota Manado - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mendukung pengembangan transportasi darat di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) untuk mendukung konektivitas, terutama untuk menuju destinasi pariwisata.
"Sulawesi Utara ini erat kaitannya dengan sektor pariwisata. Oleh karena itu, Ditjen Hubdat juga memberikan dukungan angkutan antarmoda Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan dukungan di Daerah Pariwisata Super Prioritas Likupang," kata Sekretaris Ditjen Hubdat Amirulloh saat memberi sambutan saat media briefing bertajuk "Sinergi Pers-Ditjen Hubdat Dalam Perkuat Peran Strategis Transportasi Darat" di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Senin (5/2/24).
Baca Juga:
Kasus Pencabulan Siswi SD di Baubau, 10 Orang Diperiksa
Sementara itu, Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Sulut Sri Hardianto mengatakan Sulut merupakan wilayah dengan kekayaan alam dan potensi wisata yang banyak sehingga perlu didukung oleh sisi transportasi, akomodasi, fasilitas pelayanan, dan promosi wisata.
Sedangkan, Kepala Seksi Penyediaan Angkutan, Jaringan, dan Tarif Dinas Perhubungan Provinsi Sulut Noldy Steylan Sulu mengatakan nantinya kebijakan umum transportasi di Sulut berorientasi pada pengembangan wilayah.
"Akan ada pembangunan ATCS (area traffic control system), pembangunan jembatan penyeberangan orang, pembangunan sarana transportasi perkotaan, pembangunan terminal barang Manado, pembangunan jaringan transportasi pesisir serta pengadaan dan pemasangan perlengkapan jalan demi meningkatkan keselamatan dan pelayanan transportasi yang lebih baik," kata Noldy.
Baca Juga:
Siswi SD di Baubau Dicabuli 26 Pria, Tinggal dengan Nenek Kini Putus Sekolah
Adapun, Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno yang juga hadir pada media briefing tersebut menyampaikan bahwa saat ini di Sulut terdapat 10 layanan trayek angkutan jalan perintis dengan 22 kendaraan dan tiga trayek angkutan KSPN Likupang.
"Dengan layanan transportasi darat yang ada sekarang di rasa masih kurang dan belum memenuhi kebutuhan masyarakat. Ke depan, perlu menjadi perhatian untuk merencanakan angkutan barang perintis dari Pelabuhan Bitung, layanan angkutan perkotaan Buy The Service (BTS) di Manado serta memperbanyak bus perintis di kepulauan sekitar Sulawesi Utara," ujar Djoko.
[Redaktur: Sutrisno Simorangkir]