Sulut.WahanaNews.co, Manado - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara (Sulut) menyebutkan bahwa Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) akan membantu mengurangi angka stunting di provinsi yang memiliki lebih dari 2,6 juta jiwa tersebut.
"Program Genting baru saja diluncurkan. Program ini akan membantu menurunkan angka prevalensi stunting di Sulut," kata Kepala Perwakilan BKKBN Sulut D Tino Tandaju di Manado, Selasa (17/12/2024).
Baca Juga:
Bawaslu Manado 'Cover' 677 Pengawas TPS dengan BPJS Kesehatan dan Jaminan Kecelakaan
Tino optimistis Program Genting selain membantu menuntaskan angka stunting juga akan meningkatkan kerja sama dan kolaborasi berbagai pihak dalam implementasi program tersebut.
Tino berharap semua pihak ikut membantu menyukseskan program itu untuk menyiapkan generasi ke depan bebas stunting. Berdasarkan data, kata dia, angka prevalensi stunting di Sulut tahun 2023 sebesar 21,3 persen atau naik 0,8 persen dari tahun 2022 sebesar 20,5 persen.
Meski terjadi kenaikan, kata dia, namun angka prevalensi stunting Sulut masih di bawah angka nasional 21,5 persen.
Baca Juga:
Resmob Polda Sulut Tangkap Tiga Terduga Pelaku Perdagangan Orang di Manado
Tino mengatakan sebagaimana harapan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ BKKBN Wihaji bahwa Program Genting merupakan gerakan bantuan bagi keluarga berisiko stunting melalui kepedulian berbagai pihak sebagai orang tua asuh.
Sasarannya adalah ibu hamil, ibu yang memiliki baduta/menyusui, baduta 0-23 bulan, dan balita 24-59 bulan dari keluarga berisiko stunting miskin atau selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Sebagai bentuk kepedulian telah dilaksanakan penandatanganan akad peduli stunting oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kota Manado atas nama Brigita Gappa kategori baduta dan balita, berbentuk bantuan nutrisi dengan Perwakilan BKKBN Sulut.