WahanaNews-Likupang | Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Utara (Minut), Sulawesi Utara (Sulut) berharap 'Program Kolaborasi Olah Sampah Likupang' berkontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan.
"Program ini bukan hanya sebatas program penanganan sampah semata, tapi memberikan dampak bagi aspek-aspek lainnya," sebut Sekretaris Daerah Kabupaten Minahasa Utara, Novly G Wowiling di Likupang, Kamis.
Baca Juga:
Ketua KPU Jakarta Barat Ingatkan Dokumen Yang Perlu Dibawa ke TPS Pilkada 2024
Program ini menurut dia hendaknya memberikan nilai tambah pada masyarakat dan lingkungan dengan prinsip terintegrasi, terarah, terukur dampaknya dan akuntabel.
"Terpenting adalah dampaknya bagi pembinaan masyarakat lokal untuk terbangunnya kelestarian lingkungan pantai dan usaha mikro, kecil masyarakat," harapnya.
Pejabat Kementerian BUMN, Teddy Poernama berharap Program Kolaborasi Olah Sampah Likupang' mendapat dukungan penuh masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara agar bisa berjalan efektif.
Baca Juga:
Terminal Kalideres Cek Kelayakan Bus AKAP Menjelang Nataru
Dia menyebutkan, transformasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang dicanangkan Mentari BUMN, Erick Thohir mencakup beberapa hal.
"Harapan pak Sekda agar memiliki dampak keberlanjutan terutama harus ada penguatan tata kelola. Mungkin di pariwisata penguatan tata kelola itu adalah BUMDes itu sendiri," sebut Teddy.
Kedua adalah penguatan digitalisasi, ketiga keterlibatan karyawan BUMN mendukung program-program TJSL, keempat kolaborasi, kolaborasi antara BUMN dengan pemerintah kabupaten, masyarakat dan akademisi.