Percakapan tersebut terjadi Rabu siang.
"Keduanya hubungi saya, menyanyi dan bercanda, mereka katakan mama gode" kata Tessie di rumah duka Kelurahan Airmadidi, Kecamatan Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, provinsi Sulawesi Utara. Beber Grace, ia dan kedua anaknya yang sekolah di Canada setiap hari saling kirim pesan.
Baca Juga:
Kenang Ryanto Ulil, Brigjen TNI Elphis Rudy: Saya yang Antar Dia Jadi Polisi, Kini Antar ke Peristirahatan Terakhir
Keduanya tak pernah bosan mengirim pesan berisi cinta dan kerinduan.
"Mereka biasa katakan i love you mam," katanya. Grace berangkat ke Canada pada Agustus lalu.
Ia ingat, sebelum berangkat, keduanya saling berpelukan lama. Kabar kematian Grace diterima dari kakak Grace yang bernama Christine. Christine menelepon sang ayah.
Baca Juga:
OTT di Bengkulu, KPK Amankan 8 Pejabat dan Sita Sejumlah Uang Tunai
"Dia telepon sambil menangis," kata dia.
Bebernya Grace tinggal bersama Christine. Saat kejadian itu, Christine bangun dan mendapati adiknya sudah tidak ada. Sebut dia, sang kakak sangat terpukul. Ia terus menguatkan Christine.
"Dia ingin pulang bersama jasad adiknya. Saya katakan kalau demikian kamu harus kuat," katanya.