Sulut.WahanaNews.co, Manado - Rombongan Relawan Bersama Prabowo (BePro) dicegat saat hendak masuk ke Pasar Bersehati di Kota Manado, Sulawesi Utara (Sulut). Pengelola pasar mencegat kedatangan mereka karena diduga akan melakukan kampanye tanpa izin.
Insiden tersebut terjadi di Pasar Bersehati pada Sabtu (20/1) lalu. Saat itu, rombongan relawan didampingi politisi Demokrat Hillary Brigitta Lasut (HBL).
Baca Juga:
KPU Gorontalo Perkuat Pemahaman KPPS Soal Pemungutan dan Penghitungan Suara Pilkada
Kepala Bagian Umum PD Pasar Manado Deddy Loho mengatakan pihaknya memang sengaja melakukan pencegatan terhadap rombongan relawan itu. Upaya ini dilakukan untuk memastikan apakah kedatangan mereka dalam rangka kampanye atau tidak.
"Tentunya kita harus melihat, apakah kedatangan HBL ini dalam bentuk kunjungan biasa atau bentuk kampanye, kan ada aturan-aturan yang berlaku soal itu," kata Deddy dalam keterangannya, Senin (22/1/2024).
Menurut Deddy, kedatangan rombongan relawan itu dikhawatirkan melakukan pelanggaran jika masuk ke pasar. Sehingga kata dia, pihaknya melakukan pencegahan dengan mencegat rombongan untuk masuk.
Baca Juga:
KPU Tomohon Harap Pemasangan Iklan Kampanye Perhatikan Desain dan Durasi
"Kita takut terjadi apa-apa. Kita merasa ada ketakutan sebagai pengelola di sini. Alasan berbelanja di pasar tapi bagi-bagi alat peraga kampanye. Kan ada aturan dalam PKPU Nomor 15 Tahun 2023, bahwa harus ada pemberitahuan kepada pihak kepolisian, tembusan KPU dan Bawaslu," katanya.
Deddy memberikan contoh aktivitas kampanye yang pernah dilakukan di kawasan Pasar Bersehati. Dalam aktivitas tersebut, pengelola tidak melarang karena adanya pemberitahuan atau STTP.
"Kita ambil contoh kedatangan Ibu Siti Atikoh beberapa waktu lalu, semua izin lengkap STTP ada. Tapi, kegiatan HBL ini, sampai pagi ini tidak ada permohonan pemakaian lokasi untuk kampanye tatap muka dari pihak paslon Capres manapun, begitu juga partai dan caleg," paparnya.