Pangdam menegaskan, varian delta ini sangat berbahaya, penularannya sangat cepat sehingga menularkan 10 lipat lebih ganas, jadi tidak bisa hanya Isoman saja tetapi harus dilakukan Isoter yang diharapkan bisa mengatasi pandemi Covid-19 di Provinsi Bali.
"Kami tidak mau membuat rencana terlalu lama, hari ini juga kita bersama instansi terkait melaksanakan penjemputan yang melaksanakan Isoman untuk dilakukan Isoter dan saya yakin kalau kita bersama-sama, bersinergi antara TNI, Polri, Pemprov Bali dan Instansi terkait lainnya, mudah-mudahan Bali bisa cepat ada perbaikan, dalam menanggulang penyebaran Covid-19," tegas Maruli.
Baca Juga:
Kapuspen TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka Perundungan Anak SMA di Surabaya
Pangdam menambahkan, bahwa menjadi harapan bersama gelombang penyebaran Covid-19 di wilayah Bali ini dapat segera selesai dan perekonomian Bali di sektor pariwisata dapat segera kembali pulih dan kehidupan menjadi normal seperti sedia kala.
Di samping itu, Kodam IX/Udayana juga gencar melaksanakan serbuan vaksinasi bagi masyarakat umum tanpa batasan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Masyarakat hanya diwajibkan membawa KTP atau Kartu Keluarga serta sertifikat vaksinasi pertama sebagai syarat untuk vaksinasi dosis kedua.
Baca Juga:
Skandal Judi Online: 4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi, Danpuspom Beri Peringatan Keras
Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, juga memfokuskan dengan mengerahkan tim vaksinasi menyasar anak muda dan warga di desa-desa yang belum tersentuh vaksinasi.
Menurut Maruli, anak muda berpotensi menjadi penyebar virus yang efektif apabila terpapar Covid-19 tanpa gejala (OTG).
Provinsi Bali menjadi wilayah dengan capaian vaksinasi dosis pertama tertinggi dibandingkan daerah lainnya di Indonesia per 8 Juli 2021.