WahanaNewsSulut.co | Sejak resmi menjabat Panglima Kodam IX/Udayana pada 23 November 2020 lalu, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak telah menjalankan berbagai program untuk masyarakat, mulai dari pembangunan hingga pengendalian Covid-19.
Program unggulan menantu Menko Marves, Luhut Binsar Pandjaitan, ini ialah pembangunan pompa hidram yang tersebar di wilayah Bali dan Nusa Tenggara.
Baca Juga:
Kapuspen TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka Perundungan Anak SMA di Surabaya
Pompa hidram ini ia targetkan mencapai 200 titik untuk memberikan pasokan air bersih bagi masyarakat.
Perhatian ini diberikan Pangdam IX/Udayana yang wilayahnya kesulitan mengakses air bersih.
Pembangunan pompa hidram tentu tidak mudah, ada hambatan dan tantangan yang harus dilalui, bahkan ada saja yang memandang sebelah mata pada saat proses pembangunan pompa hidram.
Baca Juga:
Skandal Judi Online: 4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi, Danpuspom Beri Peringatan Keras
"Target kami ada 200 pompa hidram, kami berdiskusi, banyak masukan dari masyarakat tentang pertanian, ada yang tidak punya air, ada juga yang tadah hujan, padahal ada sungai di situ, dengan adanya pompa hidram bisa dimanfaatkan untuk pertanian," ujar Pangdam kepada wartawan, Selasa (24/8/2021).
Seperti halnya di Desa Tangguntiti, Selemadeg Timur, Tabanan, Bali, terpasangnya 10 pompa hidram yang telah dimodifikasi sedemikian rupa hingga mampu mengaliri 220 hektare lahan pertanian dengan jumlah 400 KK warga.
Kementerian Pertanian pun telah melirik program yang digalakkan Pangdam IX/Udayana itu dan berencana menjadikan pompa hidram sebagai pilot project pengairan di wilayah lain.
"Sudah mulai dilirik juga oleh Kementerian Pertanian, mereka sudah hadir dan berencana dijadikan pilot project untuk buat di tempat lainnya. Kita memang pemain lapangan, kami mendapat masukan PUPR, masukan dari kementerian pertanian, diharapkan jadi program yang berlanjut di banyak tempat di Indonesia Raya," ucap Maruli.
Wilayah Bali yang terkenal baik dengan pengairan subaknya ternyata masih ada beberapa yang sulit mengakses air bersih.
Dengan program pompa hidran ini, Maruli yakin akan berdampak pada peningkatan hasil pertanian dan kesejahteraan warga desa.
Menurut Maruli, bicara pengairan dan program pompa hidram tidak hanya berkutat pada ketersediaan air beraih saja, namun impact nya juga berdampak pada pengentasan kemiskinan, kebersihan hingga kesehatan.
"Efeknya warga tidak usah lagi beli air bersih, airnya lebih bersih lebih bagus bagi kesehatan, karena air yang tersedia sumbernya ada yang tercemar polusi berbahaya ke stunting pada anak. Semua mempercayai bahwa air akan mempengaruhi tingkat kemiskinan efeknya, air bisa untuk beternak, bertani dan sebagainya," ujar Maruli dengan nada optimis.
Selain pompa hidram, Kodam IX/Udayana juga menggandeng masyarakat dengan menyediakan fasilitas beternak ayam.
"Dari mulai kandang, bibit ayam DOC (Day of Chicken) kita kasih lengkap selama 3 bulan, untungnya 75 persen bagi mereka, di setiap tim itu harus ada 3 orang minimal, maksimal ngurus 2000 ayam, kita tingkatkan 6000 ayam, kita runut sampai di mana permasalahannya untuk mengangkat kehidupan masyarakat," kata Maruli.
"Jadi dari pompa hidram, ayam, kebun mulai jalan, sambil berjalan juga mengkonsep misal wilayah A terkenal dengan sayur apa atau buah apa untuk pemasaran kedepan, yang penting kebutuhan warga tercukupi," jelasnya.
Perhatian terhadap Rumah Ibadah & Sekolah
Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak pun meninjau progres renovasi tempat-tempat ibadah yang berada di Ksatrian Praja Raksaka Kepaon, Denpasar, Bali.
Bagi Pangdam, renovasi tempat-tempat ibadah ini memiliki fungsi yang vital.
Kodam IX/Udayana memenuhi sarana tempat beribadah bagi seluruh umat beragama di lingkungan Makodam IX/Udayana.
Terdapat Pura Praja Raksaka, Masjid Al Amin Raksaka, dan Gereja Praja Raksaka yang hampir selesai direhab ini.
"Nantinya diharapkan dapat menjadi rumah ibadah yang lebih baik dibandingkan dengan yang ada selama ini. Mudah-mudahan dapat meningkatkan keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa dan semakin khusuk melaksanakan ibadah," ucap dia.
Selanjutnya, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, meresmikan renovasi bangunan Sekolah TK Kartika VII-1 dan SD Kartika VII-3, pada Jumat (24/9/2021).
Kedua sekolah tersebut berlokasi di Ksatrian Praja Raksaka, Kepaon, Denpasar.
Tujuan dari renovasi ini untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas bagi anak-anak didik serta dapat mendorong pencapaian misi sekolah yang lebih baik.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah TK Kartika VII-1, Silvi, mengapresiasi kepedulian dan perhatian Pangdam IX/Udayana beserta istri dalam mendorong terwujudnya renovasi sekaligus melengkapi sarana prasarana yang disesuaikan dengan teknologi terkini.
Silvi juga memperkenalkan program pendidikan yang diterapkan pihak sekolahan yaitu Program Pendidikan Bilingual.
Peran Pangdam IX/Udayana Tanggulangi Covid-19
Menyikapi kabar peran besar dan pro aktif TNI di Bali dalam pengendalian Covid-19, Pangdam IX/Udaya, Mayjen Maruli Simanjuntak, angkat bicara.
Menurut Pangdam, pengendalian Covid-19 membutuhkan kerja sama berbagai pihak, tidak ada satu pihak pun yang bisa menyelesaikan permasalahan ini sendiri.
"Sebetulnya kita sepakati bahwa urusan covid-19 ini harus bekerja sama semua unsur, tidak ada yang bisa menyelesaikan permasahalan ini sendiri, masalah pencetus lebih aktif ya itu silakan saja menilai tapi kitapun kalau instansi lain tidak support berat juga," kata Maruli kepada wartawan, Minggu (22/8/2021).
Maruli menyebut, Bali memiliki kemampuan kultur Desa Adat yang berpotensi baik namun perlu ada pencetus ide atau penggerak agar upaya dan hasil lebih maksimal.
"Setelah berjalan menurut saya bisa dikatakan bahwa Bali bisa jadi contoh, bisa menjemput sekian ratus orang sehari, saya bilang kerja sama Pemda, Polisi, Dinas Kesehatan harus selalu bersama-sama, kenapa jadi mudah? Karena Pemda menyiapkan tempat isolasi yang baik," paparnya.
Maruli Simanjuntak terus berupaya mengambil langkah strategis dan cepat untuk mengendalikan kasus Covid-19 di Bali.
Maruli menginstruksikan jajaran melakukan penjemputan warga masyarakat yang masih melakukan Isolasi Mandiri untuk dilakukan Isoter guna menekan penyebaran Covid-19 di wilayah Bali.
Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, menyampaikan, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari hasil rapat evaluasi dengan Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Forkompinda Bali, melalui tracing, testing dan treatment serta Isoter.
Ia menjelaskan, dengan isolasi terpusat, dapat memudahkan dalam penanganan dan kontrol pasien, disiapkan fasilitas memadai serta sarana prasarana di tempat isolasi terpusat yang memberikan kenyamanan bagi pasien Isoman.
"Yang harus kita lakukan adalah tracing, testing dan treatment dengan sebaik-baiknya termasuk isoter, mengingat jumlah kasus harian yang terkonfirmasi positif harian terus bertambah dengan sangat cepat, sehingga diambil lngkah-langkah yang cepat dan tepat," ujar Pangdam di sela apel gelar pasukan saat itu.
Pangdam menegaskan, varian delta ini sangat berbahaya, penularannya sangat cepat sehingga menularkan 10 lipat lebih ganas, jadi tidak bisa hanya Isoman saja tetapi harus dilakukan Isoter yang diharapkan bisa mengatasi pandemi Covid-19 di Provinsi Bali.
"Kami tidak mau membuat rencana terlalu lama, hari ini juga kita bersama instansi terkait melaksanakan penjemputan yang melaksanakan Isoman untuk dilakukan Isoter dan saya yakin kalau kita bersama-sama, bersinergi antara TNI, Polri, Pemprov Bali dan Instansi terkait lainnya, mudah-mudahan Bali bisa cepat ada perbaikan, dalam menanggulang penyebaran Covid-19," tegas Maruli.
Pangdam menambahkan, bahwa menjadi harapan bersama gelombang penyebaran Covid-19 di wilayah Bali ini dapat segera selesai dan perekonomian Bali di sektor pariwisata dapat segera kembali pulih dan kehidupan menjadi normal seperti sedia kala.
Di samping itu, Kodam IX/Udayana juga gencar melaksanakan serbuan vaksinasi bagi masyarakat umum tanpa batasan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Masyarakat hanya diwajibkan membawa KTP atau Kartu Keluarga serta sertifikat vaksinasi pertama sebagai syarat untuk vaksinasi dosis kedua.
Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, juga memfokuskan dengan mengerahkan tim vaksinasi menyasar anak muda dan warga di desa-desa yang belum tersentuh vaksinasi.
Menurut Maruli, anak muda berpotensi menjadi penyebar virus yang efektif apabila terpapar Covid-19 tanpa gejala (OTG).
Provinsi Bali menjadi wilayah dengan capaian vaksinasi dosis pertama tertinggi dibandingkan daerah lainnya di Indonesia per 8 Juli 2021.
Program Ketahanan Pangan
Ketahanan Pangan di Bali menjadi program unggulan Kodam IX/Udayana di tahun 2021 ini.
Hal ini dilakukan agar Bali semakin mampu dan menjaga kelestarian pangan.
Pangdam mengaku menargetkan lahan-lahan milik daerah untuk dikelola semaksimal mungkin guna meningkatkan areal pertanian dan berfungsi untuk ketahanan pangan.
“Kita menargetkan ke Perusda, banyak lahan lahan milik provinsi atau peningkatan pertanian, dengan wisata persawahan seperti di Tabanan,” katanya.
Sedangkan di wilayah Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur, Pangdam menyebutkan banyak program difokuskan seperti pengairan dan fasilitas lainnya.
Beberapa program unggulan ketahanan pangan Kodam IX/Udayana yang telah berjalan diantaranya budidaya Ikan Nila melalui keramba jaring apung, budidaya ternak Kambing Etawa, Ayam Kampung Unggulan Balitbangtan (KUB), tanaman Porang, jagung dan lain sebagainya sesuai kondisi wilayah masing-masing.
Pangdam IX/Udayana menyampaikan, keberlangsungan ketahanan pangan mampu memberikan dampak secara langsung bagi ekonomi masyarakat hingga negara.
Bagi dia, keyahanan pangan merupakan hal yang penting, bahkan para Dansat diinstruksikan untuk terjun langsung di lapangan mengecek kondisi masing-masing kewilayahan.
Institusi TNI Kodam IX/Udayana terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masayarakat melalui kegiatan teritorial dan operasi baik yang sudah menjadi program maupun non program melalui semangat TNI berasal dari rakyat dan berjuang bersama-sama rakyat. [nik]