WahanaNews-Sulut | PT PLN (Persero) telah menyelesaikan 11 proyek infrastruktur kelistrikan skala besar di wilayah Papua dan Maluku selama masa pandemi.
General Manager PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Maluku Papua, Sukahar, mengatakan, proyek yang dituntaskan antara lain SUTT 150 kV sepanjang total 60,7 kilometer sirkuit (kms) dan Gardu Induk (GI) dengan kapasitas 420 Mega Volt Ampere (MVA).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Termasuk di dalamnya yakni Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dengan total kapasitas 28,9 Mega Watt (MW) di Biak dan Merauke," kata Sukahar, seperti dilansir dari Antara, Selasa (31/5/22).
Menurut Sukahar, sistem jaringan transmisi tegangan tinggi di Kabupaten Mimika, merupakan yang kedua di Provinsi Papua, setelah jaringan yang serupa dibangun di Kabupaten dan Kota Jayapura.
"Konstruksi SUTT memiliki porsi 42,8 persen dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN)," katanya.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Dia menjelaskan kebutuhan TKDN tidak boleh kurang dari 40 persen sehingga penggunaan produk dalam negeri ini di proyek SUTT ditujukan untuk meningkatkan pertumbuhan industri domestik dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Jadi pembangunan SUTT ini sangat penting karena jika evakuasi daya dilakukan melalui Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) maka akan terjadi penyusutan daya listrik yang signifikan, sehingga tidak efisien dan merugikan secara ekonomis,” katanya lagi.
Dia menambahkan pembangunan SUTT sepanjang 51,2 kilometer sirkuit (kms) tersebut ditargetkan rampung pada akhir 2022 dengan tahapan selanjutnya adalah penyediaan ruang bebas transmisi dan penarikan kabel.
"Sebelumnya kami telah sukses melakukan uji pembebanan Gardu Induk Timika pada akhir tahun lalu, dan saat ini gardu induk tersebut sudah siap untuk menerima tegangan dari SUTT secara terus menerus,” ujarnya.[jef]