WahanaNews-Sulut | Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Letjen Albertus Budi Sulistya mengatakan, tim peneliti sedang melakukan pengecekan kabar penerima vaksin Nusantara bisa jalan lagi mengidap penyakit autoimun.
"Tim peneliti sedang bekerja (atas kabar tersebut-red)," kata Budi, seperti dikutip dari detikcom, Sabtu (30/4/2022).
Baca Juga:
Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Terima Laporan Tiga Kasus Gejala PMK
Budi juga menyebut, pihaknya akan menyusun laporan khusus terkait kasus gadis bisa kembali berjalan setelah menerima vaksin Nusantara.
"RSPAD menugaskan Kepala Instalasi Cell Cure, Kol Ckm dr Roedi Jatmiko, Kol Ckm dr Yeni Purnama, dan Tim Cell Cure Center untuk membuat CASE REPORT," ujarnya.
Vaksin Nusantara besutan mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto merupakan vaksin yang ditujukan untuk COVID-19 berbasis sel dentrintik yang diproduksi secara personalized, disesuaikan kondisi tiap penerimanya.
Baca Juga:
Pemkab Kepulauan Seribu Targetkan 4.295 Anak Terima Vaksin Polio PIN Tahap Pertama
Sel dendritik ini akan dipertemukan dengan rekombinan antigen di laboratorium sehingga memiliki kemampuan untuk mengenali virus penyebab Covid-19 SARS-CoV-2.
Namun pengembangan vaksin Nusantara menuai kontroversi karena sudah dipromosikan meski proses penelitian belum rampung.
Viral, Bisa Berjalan usai Disuntik Vaksin Nusantara
Sebelumnya, viral sebuah video yang menunjukkan seorang perempuan bernama Vanessa bisa kembali berjalan usai menerima Vaksin Nusantara dari Terawan Agus Putranto.
Dalam video itu, Vanessa dan ibunya mengucapkan terima kasih kepada Terawan. Momen itu disebut berlangsung di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.
"Wis sip tenan iki (Sudah mantap banget ini)," kata Terawan kepada Vanessa. "Aku ikut bahagia, ibumu itu terutama," kata Terawan dalam video yang diunggah akun @gantinamaakunnn, Jumat (29/4).
Vanessa pun mengucapkan terima kasih kepada Terawan dan memberikan bunga kepada mantan menteri kesehatan tersebut.
"Tuhan yang berkati, Tuhan yang tolong Vanessa. Pakde hanya nyuntik tok, yang nyembuhkan Tuhan," tutur Terawan.
Dalam utas tersebut, diunggah pula foto Vanessa saat baru masuk rumah sakit. Vanessa terlihat menggunakan kursi roda saat bertemu Terawan saat itu.
Pada video itu, pihak RSPAD Gatot Soebroto meminta izin untuk melaporkan kasus Vanessa dalam jurnal internasional. Mereka mengklaim laporan itu digunakan untuk membantu pasien lainnya.
"Kalau berkenan, kami akan buat untuk jurnal internasional," kata pihak RSPAD.
Sebelumnya, Terawan menggagas Vaksin Nusantara untuk menangani Covid-19. Vaksin itu menuai kontroversi karena sudah dipromosikan meski proses penelitian belum rampung.
Polemik Vaksin Nusantara juga membuat panas hubungan antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dengan DPR. Sejumlah anggota Komisi IX DPR menyerang BPOM di dalam dan luar rapat.
Vaksinasi Nusantara juga mengantarkan Terawan dipecat dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Polemik vaksin itu menjadi salah satu pertimbangan IDI mencabut keanggotaan Terawan.[jef]