Ada banyak cerita tentang muasal kue cucur.
Salah satu cerita yang beredar dan diterima luas adalah kue itu ditemukan oleh misionaris asal Jerman Johan Fredrich Riedel. Riedel dan Schwarz adalah dua penginjil yang membawa injil ke tanah Minahasa.
Baca Juga:
KPK Geledah Titik Baru di Sumut, Buru Bukti Tambahan Proyek Jalan Bermasalah
Kisah yang dirangkum tribunmanado.co.id, alkisah, suatu hari di bulan Desember tahun 1831. Riedel sedang putar otak cara merayakan Natal bersama penduduk Tondano.
Konsepnya, ibadah natal diisi pembacaan Alkitab, dan tentu saja makan bersama sebagaimana tradisi eropa.
Riedel berdiskusi dengan istrinya. Sebuah ide tiba tiba tercetus di benaknya.
Baca Juga:
TPNPB Klaim Eksekusi Intel di Yahukimo, Tantang TNI Datang ke Markas Perang
"Kita akan bikin kue natal Jerman, tak ada tepung, kita pakai saja beras manis," katanya.
Kemudian jadilah kue cucur. Mungkin karena itu, sejumlah jemaat GMIM menyebut cucur adalah kue penginjilan.
Pada momen tertentu, cucur disajikan saat ibadah perjamuan.