“Hal kecil dapat menjadi besar ketika terjadi mis komunikasi akibat tidak menguasai Bahasa terutama bahasa Inggris. Sebagai warga Likupang terutama desa Pulisan sangat menerima kegiatan Universitas Indonesia, terutama untuk menunjang pariwisata di Likupang,” kata Maria.
Peterson warga Pulisan mengusulkan pelatihan dan penyediaan alat peraga untuk penggunaan bahasa Inggris yang digunakan sehari-hari tersedia di setiap Homestay. Peterson beralasan SDM pemilik Homestay di Likupang masih banyak yang kesulitan menggunakan Bahasa.
Baca Juga:
Universitas Indonesia Juara Kompetisi Essay dalam Ajang Pertamina Goes To Campus 2024
“Ketika pemilik homestay kesulitan berkomunikasi, maka dia akan terbantu dengan alat peraga ataupun kamus kecil yang berisi percakapan sehari-hari termasuk cara membacanya,” beber Piterson.
Ayu Rondonuwu perwakilan Kelompok Pecinta Alam (KPA) Likupang, mengatakan untuk menguasai bahasa utamanya harus memiliki komitmen untuk belajar dan bisa berbahasa Inggris dengan minimal menghafal dan mengerti lima kata bahasa Inggris setiap hari, sehingga lambat laun kita mampu berbicara dalam banyak kalimat untuk berkomunikasi dengan wisatawan.
Setelah dilakukan diskusi, peserta kemudian dibekali dengan pelatihan tata bahasa Inggris, yang dapat dipergunakan sehari-hari pemandu wisata, ketika berhadapan dengan tamu atau wisatawan dalam memudahkan berkomunikasi dan berinteraksi. [jat]