Sembari mengangkat sampah, mereka juga merintis jalur baru untuk lokasi wisata dengan perahu kayak atau perahu tradisional.
Menyusuri sungai di kawasan hutan mangrove Desa Sarawet sangat cocok untuk wisata.
Baca Juga:
BI Dukung Petani Tingkatkan Produksi Cabai di Manado dan Minut
Di kawasan hutan itu ada cabang-cabang sungai yang dapat disusuri dengan berperahu.
Ketua KNELS-Likupang Jemmy Marthin dan Sekretaris Noldi Kristian Pande dalam rilis kepada Tribunmanado.co.id mengatakan, mereka menyadari nelayan dan petani adalah profesi utama di daerah mereka.
"Namun jika memang menjadi pemandu wisata lokal bisa menambah perekonomian kami sebagaimana nelayan-nelayan di Bali, maka kami akan terus mempersiapkan diri," ujarnya.
Baca Juga:
Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan Cek Logistik KPU Minut dan Kunjungi Bawaslu
Jemmy mengatakan, kelompok nelayan mereka beranggotakan puluhan bapak dan ibu nelayan yang terbentuk secara swadaya karena.
Mereka memiliki hobi dan tujuan yang sama yaitu meningkatkan taraf hidup keluarga.
"Sampai saat ini kami tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah maupun swasta karena kami terbentuk secara swadaya," ujarnya.