Bau harum khas daging dipanggang langsung tercium. Tak lama, daging mulai kecoklatan tanda sate sudah matang. Warna daging berubah menjadi cokelat muda. Saat di santap ada rasa manis pedas.
Tentu kalian harus menjajal langsung kenikmatan rasa kuliner yang satu ini.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Sate Tinoor pun biasanya disantap dengan nasi bungkus khas Minahasa.
Orang Minahasa membuatnya dengan menaruh beras yang sudah dicuci bersih di sebuah daun lebar berwarna hijau, atau disebut daun nasi.
Setelah beras dibungkus, tinggal dikukus. Hasilnya kuliner ini disebut nasi bungkus. Nasi yang dimasak di daun ini menghasilkan bentuk pipih berwarna hijau.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Nasi bungkus sejak dulu jadi pasangan Sate Tinoor.
Dulu orang Tinoor sering berjualan sate dan nasi bungkus ini di Kota Manado, kuliner ini laku keras karena kenikmatannya
Di RM Tinoor Jaya, Sate Tinoor disantap dengan dabu-dabu lemong. Perpaduan sambal khas Minahasa, terdiri dari rica, bawang merah, tomat dan perasan air jeruk. [rda]