Theo mengacu pada sejarah. Di era perserikatan, banyak klub sepakbola asal Sulut yang berprestasi nasional.
"Ada klub Maesa kemudian Unoson, Panther dan lainnya," kata dia.
Baca Juga:
Ancaman Sesar Citarik: Mengungkap Jejak Sejarah dan Dampak Gempanya
Klub sulut juga berprestasi di piala Suratin yang merupakan kompetisi usia anak dan remaja.
Sebut dia, Sulut pernah punya tiga tim yang berlaga di kompetisi liga Indonesia.
"Ada Persma, Persmin dan Persibom," ujar dia.
Baca Juga:
Terbongkar, Pabrik Uang Palsu di Bogor Libatkan Pegawai BUMN
Saat PON lalu, kata dia, tim sepakbola sesungguhnya tampil menjanjikan. Hanya gugur karena faktor non teknis.
Kepada ketua Asprov Sulut terpilih, ia berharap harus mencintai sepakbola.
Harus menggelar kompetisi rutin dan pembinaan pemain usia muda.