Theo mengacu pada sejarah. Di era perserikatan, banyak klub sepakbola asal Sulut yang berprestasi nasional.
"Ada klub Maesa kemudian Unoson, Panther dan lainnya," kata dia.
Baca Juga:
Tingginya Angka Perceraian, Kemenag Fokus Bekali Catin dengan Literasi Keuangan Syariah
Klub sulut juga berprestasi di piala Suratin yang merupakan kompetisi usia anak dan remaja.
Sebut dia, Sulut pernah punya tiga tim yang berlaga di kompetisi liga Indonesia.
"Ada Persma, Persmin dan Persibom," ujar dia.
Baca Juga:
Kolaborasi Kreatif Kemenekraf–BPS Hadirkan PSA Sensus Ekonomi 2026 Buatan Animator Muda
Saat PON lalu, kata dia, tim sepakbola sesungguhnya tampil menjanjikan. Hanya gugur karena faktor non teknis.
Kepada ketua Asprov Sulut terpilih, ia berharap harus mencintai sepakbola.
Harus menggelar kompetisi rutin dan pembinaan pemain usia muda.