“Ada dua komitmen, satu dari International Finance Corporation (ICF) yang akan membantu (pendanaan) dari sisi lingkungan, sosial, dan pemerintahan. Kedua, dari penyedia telekomunikasi yang menyatakan Likupang akan menjadi smart area (kawasan pintar). Semuanya akan terhubung secara digital,” kata Sandiaga.
Pihak swasta diharapkan segera masuk dan membangun di area KEK seluas 197,4 hektare (ha) itu dan sekitarnya.
Baca Juga:
Jakarta dan Kota-Kota Satelit Bersatu, Transformasi Besar di Depan Mata
Sementara itu, pemerintah akan menopangnya dengan pembangunan infrastruktur pendukung.
“Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan seluruh proyek infrastruktur, seperti jalan, jaringan listrik, serta air bersih, harus selesai sebelum akhir 2023,” terang Sandiaga.
Berbagai strategi juga dilakukan sejumlah pemangku kepentingan (stakeholder) dalam pengembangan Likupang menjadi destinasi berkelas internasional.
Baca Juga:
Jalan Langkat-Karo Kembali Tertimbun Longsor, Kendaraan Tak Bisa Melintas
Dari aspek wisata budaya, misalnya, strategi untuk memperkuat wisata di Sulut, antara lain mengusung konsep living culture dan storynomics.
Hal ini diwujudkan dengan mengemas cerita sejarah serta melibatkan wisatawan untuk berbaur dengan masyarakat setempat.
Selain itu, optimalisasi event pertunjukan juga gencar dilakukan.