WahanaNews-Likupang | Likupang, Sulawesi Utara (Sulut) secara resmi ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata pada 10 Desember 2019 untuk menunjang sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang lebih dulu diputuskan pada 15 Juli 2019.
Jauh sebelum Likupang didapuk sebagai salah satu dari 10 “Bali baru” di Indonesia, kawasan ini jarang dikenal oleh wisatawan Nusantara.
Baca Juga:
AI China yang Guncang Dominasi ChatGPT dan Nvidia, Apa Itu DeepSeek?
Data yang dihimpun Kompas.com dari Google Trend per Rabu (2/3/2022) menunjukkan bahwa kawasan Likupang mengalami peningkatan popularitas setelah ditetapkan sebagai KEK Pariwisata.
Rerata tingkat popularitas Likupang di mesin pencari Google sebelum ditetapkan sebagai KEK hanya mencapai 31,1 dari skala 0-100.
Usai ditetapkan, rerata tingkat popularitasnya mencapai 40,6.
Baca Juga:
Nvidia Tersungkur! DeepSeek Guncang Pasar, Saham Teknologi Terjun Bebas
Bahkan, setelah penetapan, popularitasnya sempat menembus skor tertinggi, yakni 100 pada 16 Agustus 2020.
Penetapan daerah yang pernah disinggahi Portugis pada abad ke-16 itu sebagai salah satu DPSP bukan tanpa alasan.
Likupang punya segudang potensi pariwisata, yakni keindahan alam, flora dan fauna endemik, serta kekayaan budaya.