Wanita yang akrab disapa Diah itu pun mengucapkan terima kasih kepada ASITA dan ASTINDO yang telah mengirimkan perwakilan anggotanya untuk turut aktif sebagai peserta famtrip dalam kegiatan ini.
"Dari pelaksanaan kegiatan ini, kami berharap para peserta Famtrip dapat memperkaya pengalaman promosi dan networking dengan para TA/TO dan industri Sulawesi Utara dalam memasarkan potensi wisata di Sulawesi Utara," ujar dia.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dukung Pelaksanaan Pusbatara Run 2024
Di lain sisi, TA/TO peserta Famtrip mendapatkan opsi-opsi baru destinasi di Sulawesi Utara khususnya DSP Manado-Likupang untuk dapat dijual kepada calon wisatawan.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Utara, Henry Kaitjily berharap dari kegiatan ini akan hadir paket wisata yang menarik.
"Sehingga kita akan sama-sama bergerak, bersinergi satu sama lain. Di acara persembahan Kemenparekraf ini juga kami adakan MoU dengan Astindo dan Asita, sebagai platform kita dalam pertukaran informasi juga budaya,dan juga menjual termasuk marketing, dari produk-produk yang paket wisata yang ada di Pulau Sulsel," ungkap Henry Kaitjily.
Baca Juga:
MenEkraf: "D-Futuro Futurist Summit 2024" Lahirkan Gagasan dan Inovasi Perkuat Ekraf
Dia menambahkan, sebelum pandemi terdapat delapan carter flight. Henry pun yakin Sulsel akan bangkit.
"Ke depan setelah masa endemi ini kita akan membuka peluang lagi lebih besar. Dengan adanya carter flight masuk tahun lalu sejak Mei 2021 sangat membantu kita untuk mendatangkan arus wisatawan dari berbagai negara melalui Singapura dan bisa ditambahkan biar mengangkat para pekerja," ujarnya.
Sulut, lanjut dia, berupaya membuka penerbangan dengan Korea Selatan.