WahanaNews-Sulut | Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meminta seluruh anak buahnya bersikap terpuji sembari menjalankan tugasnya dan menghindari pelanggaran.
Listyo menyebut tindak tanduk anggota polisi kini selalu disorot publik.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Hal itu disampaikan Listyo saat menutup pendidikan dasar (Diksar) Integrasi Kemitraan Akademi TNI dan Akademi Kepolisian di Jawa Tengah, Kamis (28/10/2021).
"Oleh karena itu lakukan hal-hal yang terbaik, terpuji, hindari pelanggaran. Karena kalian saat ini sudah menjadi sorotan publik. Setiap perilaku kalian akan diikuti publik, jadi warna kalian akan mewarnai organisasi TNI-Polri," kata Listyo.
Mantan ajudan Presiden Joko Widodo ini mengingatkan setiap ilmu yang didapat dalam pendidikan harus menjadi bekal dalam bertugas. Ia ingin aparat Polri serta TNI menjadi abdi negara yang unggul dan berintegritas.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Menurutnya, pendidikan selama empat tahun tidak singkat. Ia berpesan agar para anggota Polri termasuk TNI menyiapkan mental, disiplin agar tak melakukan pelanggaran.
"Kalian adalah generasi dan calon pemimpin masa depan yang akan mengantar bangsa kita untuk masuk ke generasi emas Indonesia Emas tahun 2045," ujarnya.
Dalam diksar itu, Listyo menegaskan sinergitas dan soliditas personel TNI-Polri harus dipupuk sejak dini.
Menurutnya, langkah ini merupakan kunci sukses untuk menghadapi segala bentuk ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Jenderal bintang empat itu menyebut keberhasilan sinergitas dan soliditas terlihat dalam penanganan Pandemi Covid-19.
"Alhamdulillah hari ini kita berada di posisi nomor 1 untuk penangnaan laju Covid-19 terbaik di Asia Tenggara. Ini adalah modal kita bersama yang harus terus kita jaga," katanya.
Sejumlah kasus yang melibatkan anggota polisi mencuat dan menjadi kontroversi. Tak hanya melibatkan anggota dari unsur Bintara, sejumlah perwira yang seharusnya menjadi pemimpin di Korps Bhayangkara turut terseret.
Misalnya, kasus dugaan penganiayaan oleh Kapolres Nunukan, AKBP Syaiful Anwar terhadap seorang bintara di kantornya.
Aksi terjadi saat Kapolres tengah mengikuti acara puncak Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) melalui video conference dengan Mabes Polri dan Polda Kaltara.
#PercumaLaporPolisi sempat menggema di jagat media sosial dan menjadi viral.
Tagar itu dipicu oleh kasus dugaan pencabulan yang dilakukan oleh seorang aparatur sipil negara (ASN) terhadap tiga anaknya di Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel). Menjadi polemik lantaran kasus itu ditutup penyelidikannya oleh polisi pada 2019 lalu. [non]