WahanaNews-Sulut| Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) pada 15 maret 2022, mengeluarkan rilis berita resmi Statistik Perkembangan Ekspor dan Impor Sulawesi Utara Februari 2022 (Angka Sementara).
Press Release dilaksanakan melalui live streaming youtube dan juga virtual zoom, yang secara langsung disampaikan oleh Kepla BPS Sulawesi Utara, Asim Saputra.
Baca Juga:
3 Negara ini Impor Gula Merah dari Sulut
Dalam paparannya, Asim menjelaskan bahwa Nilai ekspor nonmigas Sulawesi Utara pada Februari 2022 tercatat sebesar US$ 91,35 atau sekitar Rp 1,3 triliun (kurs 14.305).
Sementara untuk impor Sulawesi Utara senilai US$ 17,19 juta atau sekitar Rp 245,9 miliar (kurs 14.305)
Komoditas ekspor nonmigas terbesar pada Februari 2022 masih didominasi Lemak dan Minyak Hewan/Nabati (HS 15), senilai US$ 61,13 juta (66,92% dari total ekspor).
Baca Juga:
Bejat! Ayah di Minahasa Tega Perkosa Anak Kandung dan Anak Tirinya
Sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah Bahan Bakar Mineral (HS 27), senilai US$ 13,23 juta (76,92% dari total impor).
Negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Sulawesi Utara pada Februari 2022 adalah Amerika Serikat sebesar US$ 36,19 juta (39,62% dari total ekspor).
Sedangkan Singapura menjadi negara pemasok terbesar pada bulan Februari 2022 sebesar US$ 8,52 juta (49,57% dari total impor).
Pada tahun sebelumnya, berdasarkan rilis BPS Sulut pada Februari 2021 (angka sementara), tercatat nilai ekspor non migas Sulut sebesar US$ 93,78 juta. Sementara untuk impor sulut sebesar US$ 6,77 juta.
Komoditas ekspor nonmigas terbesar pada Februari 2021, didominasi Lemak dan Minyak Hewan/Nabati (HS 15), senilai US$ 52,48 juta (55,96% dari total ekspor).
Sedangkan untuk komoditas impor terbesar adalah Bahan Bakar Mineral (HS 27), senilai US$ 3,94 juta (58,19% dari total impor).[jef]