WahanaNews - Sulut | Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, puncak musim hujan beberapa wilayah di Sulawesi Utara (Sulut) pada akhir bulan Januari hingga awal Februari 2023.
"Umumnya puncak musim hujan jatuh pada akhir Januari hingga awal Februari," ujar Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Minahasa Utara, Chandra Buana, SST di Manado, Selasa (17/1/2023).
Baca Juga:
BMKG Beri Peringatan ke Sejumlah Wilayah, La Nina Mulai Menggeliat
Ia menjelaskan, beberapa wilayah seperti Kota Bitung, Kabupaten Minahasa Tenggara dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur puncak musim hujan pada bulan November dan Desember tahun 2022.
Sedangkan yang belum memasuki puncak musim hujan yaitu Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kotamobagu dan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.
Terjadinya perbedaan ini, kata dia, karena setiap wilayah memiliki zona musim sendiri, di mana setiap zona musim memiliki karakteristik awal musim dan puncak musim yang berbeda.
Baca Juga:
BMKG Hang Nadim: Kota Batam Berpotensi Hujan Sepanjang Hari Ini
Dia menyebutkan, sebelumnya di wilayah Sulut ada sebanyak tujuh zona musim, namun setelah diperbarui normal baru per tiga puluh tahun, zona musim bertambah menjadi 10 zona musim.
"Ini (zona musim) sudah termasuk dengan wilayah Kabupaten Kepulauan Sitaro serta Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Jadi kami memperkirakan puncak musim hujan akan berakhir pada akhir Januari atau pada awal Februari bulan depan," paparnya.
Setelah puncak musim hujan, lanjutnya, wilayah Sulut akan memasuki musim kemarau setelah transisi pada bulan Maret.
"Curah hujan cenderung menurun tetapi potensi hujan tiba-tiba atau sporadis, jadi karakteristik saat musim intensitas hujan bisa seharian penuh, tapi kalau transisi sering terjadi hujan tapi intensitas atau durasinya pendek," ujarnya.
Dia berharap, masyarakat tetap mewaspadai kondisi cuaca ekstrem memasuki puncak musim hujan karena berpotensi menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi.[mga]