WahanaNews - Sulut | PT PLN (Persero) terus bertransformasi di era revolusi industri 4.0 yang tengah berkembang. Salah satunya, sistem digitalisasi pembangkit milik PLN Indonesia Power yang bernama Reliability and Efficiency Optimization Center (REOC).
REOC yang merupakan inovasi dari insinyur kelistrikan PLN Indonesia Power kini digunakan untuk PLN Unit Induk Pembangkitan (UIK) Tanjung Jati B.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Inovasi digital yang dilakukan PLN Indonesia Power sejalan dengan Program Transformasi PLN, di mana digitalisasi telah menjadi salah satu fondasi yang penting dan terus dikembangkan oleh perseroan di tengah disrupsi teknologi yang dilakukan secara integral, komprehensif dan holistik.
“Kami bangga atas kepercayaan dan karya sendiri engineer terbaik kami yang nantinya menjadi bagian suksesnya kinerja PLN Tanjung Jati B,” ujar Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra.
Edwin menekankan bahwa PLN Indonesia Power memiliki komitmen tinggi untuk keberlanjutan bisnis di masa depan. Komitmen tinggi ini juga dibuktikan pada 3 hal yang diamanahkan oleh PLN untuk pengelolaan pembangkit yaitu digitalisasi, inovasi dan efisiensi di mana REOC ini mencakup ketiganya.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Digital Power Plant merupakan inovasi teknologi pengelolaan pembangkit listrik berbasis teknologi 4.0 bertujuan untuk meningkatkan keandalan dan efisiensi pembangkit. REOC dikembangkan secara mandiri oleh PLN Indonesia Power sebagai wujud dari digitalisasi, inovasi dan efisiensi pembangkit.
“PLN Indonesia Power memiliki pengalaman panjang di bidang Pembangkitan, ini bisa menjadi role model untuk yang lainnya. Kami ucapkan terima kasih kepada PLN Indonesia Power yang telah menerima kerja sama ini, besar harapan kami dapat dibantu dan dibimbing oleh PLN Indonesia Power serta dapat saling sharing mengenai digitalisasi ini,” ungkap General Manager PT PLN UIK Tanjung Jati B, Hari Cahyono.
Keunggulan pada sistem REOC yang terbukti andal dan efisien menarik minat beberapa Stakeholder Ketenagalistrikan untuk bekerja sama dengan PLN Indonesia Power. Karena hakikatnya REOC ini merupakan aplikasi digital terintegrasi yang memiliki fungsi utama memantau lebih dari 13 GWh berbagai teknologi pembangkit listrik di 20 lokasi unit dan lebih dari 50.000 parameter. Big Data dan Artificial Intelligent dimanfaatkan untuk merancang fitur automatic failure detection yang berperan menjaga keandalan dan efisiensi pembangkit listrik.[mga]