WahanaNews-Likupang | Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Direktorat Jendral KPLP, Direktorat Perhubungan Laut Kementrian Perhubungan RI perhatikan gelaran Presidensi Group of Twenty atau G20.
G20 berlangsung di Bali Indonesia sejak tanggal 1 Desember 2021 hingga November 2022.
Baca Juga:
Eks Menlu RI Retno Marsudi Diangkat jadi Dewan Direksi Perusahaan Energi Singapura
Menurut Capt Weku Federik, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai sebagai dukungan pelaksanaan G 20 di Indonesia, pihaknya menyelenggarakan peningkatan Keterampilan Boarding Officer.
Di dalamnya ada praktek atau drill exercise di tengah laut, tepatnya di pantai Likupang dengan menggunakan Kapal Negara (KN) milik pangkalan PLP kelas II Bitung yakni KN Gandiwa P 118 dan KN-P 331.
Drill exercise tersebut berlangsung di Pelabuhan Munte Likupang, Kabupaten Minahasa Utara pada Kamis (17/2/2022).
Baca Juga:
Buka Kejuaraan Nasional Renang Antar Klub Se-Indonesia, Wamenpora Harap Dapat Lahirkan Atlet Berprestasi
Kegiatan dalam rangka menjalankan keselamatan dan keamanan pelayaran serta meningkatkan penguasaan peraturan Peraturan Internasional.
Seperti IMO, SOLAS, MARPOl dan SCTW mentaati Peraturan Pelayaran Berarti Mendukung Terciptanya Keselamatan Berlayar dan amanat Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008.
“Tentang Pelayaran dan kegiatan ini juga merupakan dukungan pemerintah dalam kegiatan program G20, dan fokus Perhubungan Laut dalam rangka mensukseskan tujuan prioritas utama wisata Indonesia,” kata Capt Weku Federik, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut, Jumat (18/2/2022).
Selain itu Direktur KPLP menambahkan bahwa kegiatan yang dilaksanakan selama 5 hari ini, mulai dari teori dan praktik lakukan exercise di pelabuhan Likupang
Kenapa memilih lokasi exercise di Likupang Kabupaten Minahasa Utara, karena lokasi itu merupakan kawasan super prioritas, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan pendukung peogram kerja G 20 tahun 2022.
Kegiatan ini juga sebagai persiapan G 20 yang juga terpusat di beberapa lokasi kawasan pariwisata Nasional di Indonesia.
Pelaksanaan peningkatan Keterampilan Boarding Officer sendiri, selain bentuk antisipasi juga akan tetap berkoordinasi dengan pihak terkait lainnya saat penerapan keamanan dan keselamatan pelayaran.
Serta keselamatan dan keamanan pada umumnya, yang dilakukan bersama aparat penegak hukum TNI dan Polri.
Pelaksanaan peningkatan Keterampilan Boarding Officer, memdapat dukungan dari US Embassy dimana standart pelatihan yang dilakukan oleh para instruktur sudah sesuai dengn standart pelatihan dari US Embassy.
“Boarding Officer ini untuk keamanan dan keselamatan pelayaran, selain kapal di Luat juga kapal-kapal sebelum melakukan kegiatan di pelabuhan. Bersama stekholder terkait bersama-sama terlibat,” tandasnya.
Seorang pesarta pelaksanaan boarding officer mengaku, sangat bangga dengan adanya kegiatan itu, bnisa jalin hubungan dengan jajaran UPT dan bangun tali silahturahmi.
Peserta pria ini, sangat bangga karena, dengan mengkuti boarding officer itu menjadi tau dengan adanya etika atau cara ketika melaksanakan patroli.
“Kesan lainnya sekiranya kedepan waktu yang diberikan utk peningkatan keterampilan bisa di tambah krn sangat bangus untuk peningkatan kemampuan personil.
Kepada instruktur kami berterima kasih, dengan digelarnya giat ini kami pamahi dan mengerti bagaimana di lapangan,” tuturnya. [rda]