"Warna ungu merepresentasikan makna keimanan, kesatuan lahir batin, dan daya imajinasi. Sedangkan warna sekundernya adalah hijau toska, yang mewakili makna kebijaksanaan, stabilitas, dan ketenangan," kata Aqil.
Logo halal baru ini tak lepas dari kritikan publik. Hal itu tampak dari percakapan di media sosial Twitter.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Sejumlah warganet menilai, tulisan halal pada logo baru ini sulit dibaca lantaran hurufnya menggunakan khat kufi dan dibuat bersambung.
Netizen lainnya mengkritik logo baru ini karena bentuknya menyerupai wayang, yang dinilai sebagai Jawasentris.
Jika dibandingkan dengan logo halal negara lain, memang tampak hanya logo Indonesia yang tulisan “halal”-nya disusun bersambung hingga menyerupai sebuah benda (wayang).
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
Sedangkan di negara lain, kata “halal”-nya ditampilkan sederhana menggunakan huruf hijaiyah secara terpisah.
1. Malaysia