WahanaNews-Likupang| Dalam insiden karamnya kapal di perairan Malaysia, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Johor menyatakan korban WNI yang tewas bertambah lima orang.
Dengan demikian, hingga saat ini total korban meninggal menjadi 16 WNI, sementara 20 lainnya masih belum ditemukan.
Baca Juga:
Dua Kecamatan ‘Clear’ Rekapitulasi, Ketua KPU Kota Bekasi Klaim Pleno Terbuka Kondusif
"Berdasarkan informasi yang diperoleh dari aparat terkait, diduga kapal karam yang membawa 50 orang WNI dengan data hingga 16 Desember 2021, yaitu 16 orang ditemukan meninggal, 14 orang selamat, dan 20 orang belum diketahui keberadaannya," demikian pernyataan KJRI Johor, Kamis (16/12).
Menurut Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Hermono, penambahan korban meninggal itu terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan.
Korban yang selamat sudah diamankan tentara Malaysia. KJRI Johor Bahru akan memberikan pendampingan kekonsuleran, meliputi pendataan dan verifikasi dengan anggota keluarga di Indonesia, serta memastikan kondisi kesehatan korban.
Baca Juga:
Mulai Minggu Ini, Deretan Film Blockbuster Big Movies Platinum GTV Siap Temani Akhir Tahunmu!
Sementara itu, pencarian korban dalam insiden itu terus berlanjut. Pemerintah Malaysia telah mengerahkan tim Search and Rescue (SAR) untuk menemukan korban.
Satgas KJRI Johor terus berkoordinasi dengan aparat untuk memantau perkembangan pencarian korban dan untuk identifikasi jenazah di Rumah Sakit Sultan Ismail (HSI) Johor.
Badan Keamanan Laut RI (Bakamla) juga siap mengerahkan kapal patroli untuk membantu proses evakuasi korban kapal diduga pengangkut migran ilegal itu.