WahanaNews - Sulut | PT PLN (Persero) memastikan kesiapan 66 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk mendukung operasional kendaraan listrik yang akan digunakan dalam acara puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
SPKLU ini telah tersebar di area-area strategis guna memudahkan para Delegasi mengikuti KTT G20.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) Susyanto dalam kunjungan langsung ke SPKLU yang ada di Parking Hotel Apurva Kempinski menyatakan penyediaan 66 SPKLU adalah bagian dari dukungan BUMN, dalam hal ini PLN, untuk penyelenggaraan KTT G20. Ia melihat persiapan yang dilakukan PLN telah sesuai target termasuk penambahan daya untuk keandalan pasokan listrik di Bali.
“Untuk SPKLU ini kita rata-rata sudah 99 persen, dan sisa 1 persen di pertengahan bulan ini akan selesai semua. PLN juga sudah melipatkan ketahanan listrik di Bali. Jadi untuk buffer gelaran G20 nanti Insya Allah aman,” kata Susyanto dalam kunjungan kesiapan PLN untuk G20 di Bali (4/10)
Susyanto optimistis dengan penambahan daya listrik hingga 1.422 MW dan penyiagaan 1.079 personel dari PLN gelaran G20 di Bali akan berjalan lancar. Ia mendukung penuh persiapan PLN karena agenda ini membawa nama Indonesia ke ajang internasional.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
“Peranan PLN sangat penting di sini. Sebagaimana permintaan Presiden, kita akan memakai mobil listrik selama gelaran ini. Artinya dunia bisa melihat bahwa Indonesia sudah maju dan ini akan terus kita dorong karena mobil listrik juga mengurangi polusi,” jelasnya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memastikan kesiapan PLN mendukung perhelatan akbar ini. Ia menyampaikan bahwa pembangunan SPKLU ini adalah wujud komitmen PLN untuk menyukseskan KTT G20 dan menjalankan program transisi energi di Indonesia.
“Dalam rangka Presidensi KTT G20 tahun ini, PLN mendukung pemerintah dengan menyiapkan segala infrastruktur dan juga kendaraan operasional berbasis listrik sebagai etalase aksi pengurangan emisi karbon,” kata Darmawan.