Wiluyo menyebutkan bahwa PLN secara serius melakukan co-firing biomassa pada 32 lokasi PLTU. PLN punya 52 PLTU yang akan di co-firing hingga tahun 2025. Khusus untuk pengembangan pembangkit Geothermal, ia menyebutkan saat ini ada PTLP Sorik Merapi (195 MW), PTLP Sokoria (30 MW), dan Patuha (55 MW). Sedangkan pembangkit Hidro ada PLTA Jatigede (110 MW), PLTA Peusangan (88 MW), PLTA Asahan III (174 MW), PLTA Cisokan (1.040 MW).
“Tentunya PLN tidak bisa berdiri sendiri karena harus berkolaborasi bekerja sama dengan seluruh stakeholder, investor, pihak swasta, serta pemerintah untuk mengembangkan program-program ini. Harapannya sinergi ini bisa menyukseskan program transisi energi Indonesia,” tutup Wiluyo.[mga]