WahanaNews-Likupang | PLN Unit Induk Pembangunan (UIP) Sulawesi mendukung dengan program Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tentang Kampung Perikanan Budidaya yang tersebar di 124 kabupaten/kota di 33 provinsi.
PLN UIP Sulawesi turut mendorong pembangunan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas kehidupan dan perekonomian masyarakat.
Baca Juga:
Waspada Banjir, Ini Tips Amankan Listrik saat Air Masuk Rumah
Dalam hal ini pengembangan budi daya ikan air tawar yang ada di Sulawesi Utara (Sulut), tepatnya di Desa Warukapas, Kabupaten Minahasa Utara.
Melalui kegiatan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN UIP Sulawesi yang diwakili PLN Unit Pelaksana Proyek Sulawesi Utara (UPP Sulut) telah memberikan bantuan kepada enam Kelompok Budidaya Nila di Desa Warukapas.
Bantuan yang diberikan di antaranya peralatan kincir air dan peralatan budi daya lainnya.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Kincir air ini merupakan sarana budidaya yang memanfaatkan tenaga listrik.
Hal ini juga merupakan salah satu upaya PLN dalam mendorong pengembangan Electrifying Agriculture.
Electrifying Agriculture merupakan program yang dilaksanakan PLN untuk mendorong petani memanfaatkan teknologi guna meningkatkan produktivitas pertaniannya melalui energi listrik.
Olga Oktofien Ticoalu, Kepala Desa Warukapas mengucapkan terima kasih kepada PLN atas partisipasinya dalam menunjang pencanangan Kampung Perikanan Budidaya Nila dengan memberikan bantuan peralatan perikanan air tawar untuk Kelompok Budidaya yang ada di Desa Warukapas.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada PT PLN (persero) atas bantuannya kepada Kelompok Budidaya Ikan Air Tawar yang ada di Desa kami," tuturnya, Sabtu (08/10/2022).
Katanya, tentunya bantuan ini digunakan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat yang ada di Desa Warukapas.
Apalagi Kabupaten Minahasa Utara telah dicanangkan sebagai Kampung Perikanan Budidaya Nila sejak Maret 2022.
Marchel H. Dotulong, salah satu Ketua Kelompok Budidaya mengatakan bantuan peralatan ini akan meningkatkan pendapatan anggota kelompok melalui peningkatan produksi ikan air tawar.
“Penggunaan peralatan budi daya seperti kincir air akan meningkatkan hasil produksi, hal itu disebabkan oleh meningkatnya ketersediaan kadar oksigen di dalam kolam yang berpengaruh terhadap produksi ikan” ungkapnya.
Ia menambahkan, biasanya untuk kolam sebesar 50x80 meter persegi, mereka menebar bibit sebanyak 15 ribu ekor.
Itu bisa menghasilkan kurang lebih sebanyak 3000 kg ikan saat panen.
Dengan adanya bantuan peralatan ini mereka dapat menebar sebanyak 30 ribu ekor bibit ikan dan hasil panen serta keuntungan diharapkan bisa mencapai dua kali lipat.
Nur Akhsin, Senior Manager Perizinan, Pertanahan dan Komunikasi PLN UIP Sulawesi menyampaikan, selain menjalankan kegiatan TJSL, PLN juga mendorong perkembangan Electrifying Agriculture.
Pihaknya berharap Bantuan kepada Kelompok Budidaya Nila di Desa Warukapas dapat dimanfaatkan dengan maksimal dan mendorong pemanfaatan listrik untuk meningkatkan hasil produksi budi daya.
"Selain itu, melalui Electrifying Agriculture masyarakat dapat terus mengikuti perkembangan teknologi sehingga hasil yang diperoleh berkualitas dan mampu meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan," katanya. [jat]