WahanaNews-Likupang | Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menobatkan Desa Budo masuk nominasi 100 besar ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2022.
Masuknya desa budo ke jajaran 100 desa wisata di Indonesia diumumkan oleh Menparekraf Sandiaga Uno lewat Instagram @anugerahdesawisataindonesia. Budo memang pantas bertengger di 100 desa wisata di Indonesia.
Baca Juga:
Terminal Kalideres Cek Kelayakan Bus AKAP Menjelang Nataru
Keindahannya paripurna. Ada mangrove, pantai, gunung, bawah laut dan budaya.
Menurut hukum tua Desa Budo Hani Lorens, mangrove di Budo ada beragam. Beberapa diantaranya endemik.
"Ada Mangrove merah, Api – Api Hitam, Bakau Kurap, Avicennia Lanata (Api – Api), Avecennia Marina (Api – Api Putih), Acrostichum Aureum, Kandelia, Candel, Kandelia Obevata dan Rizhopora Lamarckii," katanya Rabu (27/4/2022).
Baca Juga:
Ketum TP PKK Pusat Survei Persiapan Operasi Katarak di RSUD Kalideres
Selain mangrove, ada pula gunung yakni dapi dapi dan piring. Lautnya indah pula.
"Di sini ada banyak sekali ikan dan terumbu karang yang indah," kata dia.
Semua keindahan itu, sebut dia, disempurnakan oleh budaya masyarakat. Terdapat pesta adat Tulude beserta tari - tarian.
Sebut Lorens, keberadaan Desa Budo juga didasarkan pada mitos unik yang dalam konteks desa wisata bisa dijual jadi story telling.
Konon ada sepasang pria dan wanita dari Desa Kaili Sulawesi Tengah.
Mereka melahirkan seorang anak yang berkulit putih dan berambut pirang.
Dari situlah muncul kata Budo.
Dalam bahasa Manado, budo artinya berkulit putih. [rda]